TIMIKA, Koranpapua.id- Kabar gembira bagi masyarakat nelayan yang mendiami wilayah pesisir Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Terhitung Januari 2025, PT Pertamina melalui vendornya akan mulai mengoperasikan Pompa BBM Nelayan di Kokonao, Distrik Mimika Barat.
Terkait rencana ini disampaikan Petrus Paliambaa, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Mimika ketika melakukan pemantauan ketersediaan BBM menjelang Nataru di SPBU Nawaripi, Selasa 3 November 2024.
Petrus datang ke SPBU Nawaripi bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Mimika yang dipimpin Frans Kambu, Plt. Asisten II Setda Mimika.
Dikatakan, surat persetujuan pengoperasian Pompa BBM Nelayan subsidi jenis solar dan pertalite di Kokonau sudah ditandatangani Valentinus S. Sumito, Pj Bupati Mimika.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa difungsikan. Kalau misalnya tidak ada kendala antara bulan Januari 2025 sudah beroperasi,” ujar Petrus.
Ia mengakui, dari sisi sarana dan prasarana sudah disiapkan oleh pihak ketiga yang nantinya menjalankan pompa minyak tersebut.
Pembukaan Pompa BBM Nelayan ini berlaku secara berkelanjutan, dengan tujuan untuk meminimalisir terjadinya antrean jerigen nelayan di SPBU Nawaripi seperti terjadi selama ini.
Ia berharap dengan hadirnya Pompa BBM di Kokonau, dapat mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak untuk melaut.
Sementara Vifki Leondo, Sales Branch Manager Papua Tengah II PT Pertamina Papua Niaga menyampaikan, Pompa BBM di Kokonau untuk melayani nelayan dengan kapal 5 gros ton ke bawah.
Dan untuk penyaluran penjualan BBM, Pertamina bekerjasama dengan pengusaha yang telah mengurus izin dalam menginvestasikan modalnya untuk melayani masyarakat pesisir.
Pada pompa BBM tersebut menyediakan solar, pertalite juga pertamax namun kuotanya tidak terlalu banyak, karena kapal besar pengangkut BBM belum bisa sandar di Kokonau.
Untuk harga jualnya tetap berlaku satu harga yaitu, pertalite Rp10.000 dan pertamax Rp12.000 per liter. (Redaksi)