TIMIKA, Koranpapua.id- Keputusan Prabowo Subianto, Presiden RI terpilih untuk memanggil Dr. Ribka Haluk, mantan Pj Gubernur Papua Tengah untuk menjadi Menteri di Kabinet Indonesia Maju, perlu diberikan apresiasi.
Marianus Maknaepeku, Wakil Ketua Lembaga Masyarakat Suku Kamoro (Lemasko) mengatakan, pemanggilan Ribka Haluk, seorang putri Cenderawasih menjadi bagian dari Kabinet Prabowo-Gibran merupakan suatu kehormatan bagi putra-putri Papua.
“Kami sebagai lembaga adat ucapkan terima kasih kepada bapa Presiden Prabowo yang telah mengorbitkan Cenderawasih Papua Tengah sebagai calon Menteri,” ujar Marianus kepada koranpapua.id di salah satu hotel di Timika, Jumat 18 Oktober 2024.
Menurut Marianus, dipilihnya Ribka Haluk tidak terlepas dari dedikasi dan pelayanan yang telah dilakukannya semasa menjabat sebagai Pj Gubernur Papua Tengah.
“Selama Ribka Haluk menjabat sebagai Pj Gubernur Papua Tengah sangat menaruh perhatian penuh bagi masyarakat Mimika khususnya Suku Kamoro,” ujar Marianus.
Salah satu programnya adalah membuat kebijakan mengalokasikan anggaran untuk membangun rumah layak huni untuk warga Kamoro di Kampung Pomako, Distrik Mimika Timur.
Mantan Anggota DPRD Mimika ini menilai, Ribka Haluk merupakan salah satu putri Papua terbaik yang memiliki hati untuk membangun masyarakat Papua Tengah.
Marianus berharap setelah menempati jabatan sebagai Menteri, Ribka Haluk tetap menaruh perhatiannya untuk membangun Papua secara umum dan Papua Tengah secara khusus.
Tokoh masyarakat Mimika ini sangat berharap hanyalah hati seorang ibu yang mampu melihat dengan jelih dan jernih, apa yang menjadi kebutuhan masyarakat atau anak-anaknya.
Keputusan Prabowo memilih Ribka Haluk sebagai salah satu Menteri merupakan sebuah anugerah besar bagi masyarakat Papua Tengah, karena Pemerintah Pusat ingin memberdayakan putra-putri Papua.
“Setelah menjadi Menteri jangan lupa Papua Tengah dan melanjutkan program-program yang membutuhkan perhatian pemerintah,” harapnya.
Marianus mengucapkan selamat menjalankan tugas yang dipercayakan negara dan tetap ingat masyarakat Papua, khususnya Papua Tengah. (Redaksi)