TIMIKA, Koranpapua.id- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mimika, Papua Tengah telah mengagendakan debat kandidat Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mimika.
Sesuai rencana debat kandidat Bupati dan Wakil Bupati Mimika dilangsungkan dua kali, meski demikian KPU belum memutuskan tempat pelaksanaan debat tersebut.
Hal ini disampaikan Hironimus Kia Ruma, Koordinator Devisi Hukum KPU Mimika, Senin 14 Oktober 2024.
Penyampaian ini untuk meluruskan pemberitaan yang dirilis media sebelumnya bahwa pelaksanaan debat kandidat akan dilangsungkan di Timika dan Jakarta.
Menurut Hironimus, pelaksaan debat yang direncakan akan dilangsung di Timika dan Jakarta itu, masih sebatas usulan.
“KPU belum memutuskan tempat debat. Kami masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Timika dan Jakarta itu baru usulan,” ujar Hironimus.
Sebelumnya seperti diberitakan media ini, Hironimus menjelaskan, melalui debat kandidat, masyarakat dapat lebih mengenal sekaligus menilai kemampuan dari masing-masing calon pemimpin Mimika untuk lima tahun kedepan.
“Debat menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan agar masyarakat lebih mengenal tiga calon pemimpin Mimika,” pungkas Hironimus.
Dituturkan, KPU masih akan melakukan penyesuaian dengan pihak ketiga yang menjadi IO dalam pelaksanaan debat ini
Untuk Tim Perumus, Hiro mengaku sudah meminta kesediaan beberapa profesor dan akademisi yang ahli dibidangnya.
“Saya baru ke Jayapura dan ketemu dengan bakal-bakal tim perumus, untuk akademisi kami ambil dari UNCEN. Kami sudah bertemu dengan beberapa profesor untuk menjadi tim perumus,” papar Hironimus.
Untuk materi debat, Hironimus menuturkan, akan mengacu pada Surat Dinas KPU dan Surat Keputusan KPU Nomor 1363.
Ada enam tema pokok yang akan menjadi materi debat. Diantaranya terkait dengan kesejahteraan masyarakat, menyelaraskan pembangunan kabupaten dengan provinsi, penyelesaian persoalan di daerah.
KPU Mimika sudah mendiskusikan tema-tema debat dengan tim perumus, untuk mewujudkan dalam sub-sub tema, yang nanti sampai ke panelis untuk merumuskan dan kemudian dibagi ke dalam dua sesi debat.
“Jadi satu sesi kita akan debatkan tiga tema besar dari tema besar itu akan diturunkan lagi ke sub tema,” timpalnya. (Redaksi)