TIMIKA, Koranpapua.id- Dua orang anak yang dititipkan di Panti Asuhan Santa Susana Timika, Papua Tengah akhirnya kembali berkumpul bersama orang tuanya.
Kedua anak yang merupakan kakak beradik, Fedrik Rufinus Dimara (4) dan adiknya Gabriel Nasarani Dimara (3) secara resmi dikembalikan kepada orang tua mereka, Agustinus Gino Dimara dan Sarah Elisabet Soba, Rabu 31 Juli 2024.
Untuk diketahui kedua anak ini sebelumnya diserahkan pihak keluarga ke panti asuhan sejak tanggal 16 Agustus 2023 lalu.
Proses penyerahan kedua anak kepada ayah dan ibunya dibuktikan penandatanganan dengan berita acara diatas materai 10.000 dan cap basah.
Pada berita acara, Agustinus Gino Dimara selaku ayah (pihak pertama) dan pihak kedua Magdalena Ema Nunang, Kepala Panti Asuhan dengan mengetahui Ketua Yayasan Peduli Kasih Mimika, Karlus Fobia.
Saksi dalam penyerahan ini atas nama Vallda Rumbewas selaku admin panti asuhan dan Sakarias Fobia, Kepsek Yayasan.
Karlus Fobia, dalam kesempatan itu mengungkapkan, pihak yayasan menerima anak yang dititipkan di panti dengan sukacita.
Namun hari ini merasa bersyukur, Tuhan membuka jalan bagi kedua anak ini bisa kembali kepada keluarganya.
Karlus mengungkapkan sebagai orang tua perlu mengingat kembali pada sumpah janji di gereja saat menikah.
“Kami ikut bersyukur keluarga sudah bisa berdamai kembali dan mau menerima anak kembali ke dalam keluarga,” kata Karlus.
Sementara Magdalena Ema Nunang menjelaskan, kedua anak ini dititipkan pada tanggal 16 Agustus 2023 oleh sang istri ke panti dengan alasan masih konflik dengan suami.
Pada saat menerima titipan anak, Magdalena menyampaikan pihak panti siap menerima kedua anak tersebut.
Namun kepada ibunya dititip pesan, jika suatu waktu persoalan sudah selesai, silakan datang mengambil kembali anak-anak.
“Tuhan baik tadi pagi suami istri datang untuk menjemput kembali anak-anak. Karena mereka sudah rujuk kembali,” ujar Magdalena.
Kepada kedua orang tua, Magdalena berpesan jika kedepan kembali terjadi konflik antara suami istri yang berimbas terhadap penelantaran anak, maka akan berurusan dengan pihak berwajib.
“Kalau kedepan terjadi lagi maka kalian suami istri siap berurusan dengan pemangku kebijakan yang menangani kasus perlindungan anak,” timpal Magdalena.
Sebagai lembaga sosial kata Magdalena, Panti Asuhan Santa Susana membuka pintu untuk menerima anak-anak yang kurang beruntung (anak yatim piatu, anak korban broken home) tanpa memungut biaya.
“Kami percaya dalam menolong anak yang ditelantarkan, Tuhan sudah siapkan berkatnya sendiri lewat orang baik kiriman Tuhan,” katanya.
Magdalena mengakui dalam melayani anak-anak sebaik apapun perlakuan pengasuh di panti asuhan, tetap yang lebih baik mereka hidup bersama keluarga sendiri.
“Kami melayani 137 anak sehingga kami harus membagi kasih itu sampai 137 anak semua kebagian. Karena banyak anak-anak, sehingga kasih yang mereka dapat sangat sedikit,” paparnya.
Anak-anak sangat membutuhkan dekapan, butuh kasih sayang dan perhatian secara terus menerus oleh orang tua.
Sementara pengelola panti belum tentu setiap hari bisa menyentuh semua anak. Yang bisa dilakukan hanya menyapa, melayani dan menemani mereka dalam kelompok besar.
Magdalena mengakui mengembalikan anak titipan kepada keluarga bukan baru kali ini tetapi sudah sering dilakukan.
Semua anak yang dikembalikan dengan acara penyerahan resmi sebagai tanda hormat dan menghargai keluarga yang dengan tulus mengambil kembali anaknya.
Wanita asal Lembata, Nusa Tenggara Timur ini mengakui hingga saat ini panti masih mempunyai anak berstatus titipan karena adanya konflik keluarga.
Ia menjelaskan status anak titipan karena dampak dari konflik keluarga berbeda dengan anak yatim piatu.
Yang berstatus yatim piatu tetap menjadi anak binaan panti yang tidak bisa diganggu oleh pihak lain kecuali ada yang mau adopsi.
Namun hal itu harus melalui jalur hukum, dengan tujuan agar secara hukum menjadi sah dan menjamin keberlangsungan hidup dan hak-hak anak kedepan.
Pada penyerahan ini kedua orang tua terlihat meneteskan air mata penuh haru.
Mereka mengucapkan syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada pihak panti yang sudah merawat kedua putra mereka selama ini. (Redaksi)