TIMIKA, Koranpapua.id– Pemandangan kota Timika, Ibukota Kabupaten Mimika yang menjadi tuan rumah Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) XXX se- Tanah Papua tahun 2024, terlihat bersih.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang dinahkodai Frans Kambu menjamin kota Timika tetap bersih selama berlangsungnya MTQ hingga akhir Juni nanti.
Tim kebersihan yang dilengkapi motor pengangkut sampah tiga roda akan standby di lapangan dan semua titik yang menjadi pusat kegiatan MTQ.
Tim tiga roda ini akan bekerja 24 jam memungut sampah di jalanan kota, untuk selanjutnya diangkut ke tempat pembuangan sementara.
Wilson Paria, Pegawas Kebersihan DLH Mimika menuturkan, keberadaan tim ini bertujuan untuk membersihkan sampah yang dihasilkan oleh para peserta MTQ.
Semua sampah berupa botol minuman air mineral, plastik, dan kotak snack yang ditemukan langsung dipungut petugas kebersihan.
Pemandangan ini sedikit berbeda dengan beberapa kegiatan sosial lainnya selama ini yang terkadang membiarkan sampah berserakan berhari-hari.
Wilson mencontohkan, tidak ada sampah yang berserakan di lapangan eks Pasar Swadaya, usai pelaksanaan pawai Ta’aruf menjelang pembukaan MTQ ke-XXX, Sabtu 22 Juni 2024.
“Petugas kebersihan sejak pagi sudah berada di lapangan eks Pasar Swadaya,” ujar Wilson kepada koranpapua.id di sela-sela kesibukannya melakukan pembersihan sampah.
Wilson menjelaskan mendukung aksi pembersihan kota, timnya dilengkapi dengan tiga unit motor roda tiga dan satu mobil container.
Mobil ini digunakan untuk menampung sampah dari empat venue MTQ yakni, Aula Masjid Babusallam, Kantor Dinas Dukcapil, Hotel Timika Raya dan Graha Eme Neme Yauware.
Wilson mengungkapkan petugas kebersihan sudah bekerja sejak aksi bakti sosial bersih-bersih kota tanggal 17, 18 sampai 22 Juni 2024.
“Jadi terhitung mulai 23 Juni sampai 30 Juni tim kebersihan akan bekerja sesuai shift yang dibagikan di empat venue,” jelasnya.
Mempelancar penanganan sampah selama MTQ, semua mobil pengangkut sampah bisa bergerak sesuai shift pagi, siang dan malam. Begitupun petugas kebersihan akan selalu standby 24 jam.
Wilson mengakui meskipun petugas kebersihan hanya tidur satu jam setelah ganti shift, namun mereka tetap semangat. Dalam bekerja tim ini menganut prinsip sekali mendayung dua tiga pulau terlampau.
Kepada masyarakat Mimika, Wilson menyampaikan pelayanan pengangkutan sampah secara umum tetap berjalan lancar, walaupun dengan adanya kegiatan MTQ.
“MTQ tidak mempengaruhi pengangkatan sampah umum. Bersyukur selama ini tidak ada kendala. Kami siap mendukung MTQ. Pemerintah daerah sukses, MTQ sukses DLH juga sukses,” kata Wilson semangat.
Wilson mengakui lewat momen MTQ ini menjadi role model sistem penanganan sampah untuk ditiru daerah lain dalam setiap event besar semacam ini. Bahwa selesai kegiatan penanganan sampah juga tuntas.
“Pak bisa lihat sekarang habis acara lapangan bersih. Tapi yang disayangkan, kami sudah pungut tapi masih ada warga yang buang lagi. Ini karena lemahnya kesadaran warga,” keluhnya.
Ia memastikan tim bekerja sangat solit, kompak dan dengan hati. “Satu sakit semua sakit satu sehat semua sehat. Ini kita bekerja untuk melayani Tuhan,” tandasnya.
Ia meminta masyarakat mendukung petugas kebersihan. Caranya hanya dengan tidak membuang sampah, ketika petugas sudah mengangkut sampah pada pagi hari.
“Jika ingin kota Timika bersih mari kita sama-sama mendukung. Jangan masyarakat yang tidak peduli, orang menilai kami petugas tidak bekerja betul. Padahal kami sudah bekerja sejak pukul 4.30 WIT,” katanya.
Wilson mengatakan tim kebersihan bekerja cepat, tepat dan terukur. Cepat maksudnya supaya sebelum pejabat, masyarakat umum beraktivitas, semua sampah sudah diangkut.
Tepat dalam mengangkat sampah sesuai titik-titik penumpukan sampah. Terukur, tim bekerja sesuai waktu yang sudah ditentukan.
“Kami berharap warga jangan buang sampah di tempat yang kami sudah angkat. Buanglah sampah pada pukul 18.00 sampai 06.00 WIB. Kalau sudah lewat jam simpan sementara dulu di rumah,” pesannya. (Redaksi)