TIMIKA,Koranpapua.id- Pemerintah Distrik (Pemdis) Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua Tengah mengambil kebijakan membuka pos pelayanan polio di 11 kantor kelurahan.
Pelayanan dibuka setiap hari, bertujuan untuk mempercepat realisasi Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di wilayah Mimika Baru.
Pembukaan pelayanan ini merupakan kesepakatan bersama dalam Rapat Koordinasi (Rakor) antara tiga Puskesmas, para lurah, kader Posyandu dan kader PKK.
Rakor yang berlangsung di kantor distrik, Senin 3 Mei 2024 langsung dipimpin oleh Joel Daniel Luhukay, Kepala Distrik Mimika Baru.
Joel mengungkapkan dalam Rakor tersebut juga sekaligus membentuk tim yang dikoordinir oleh tiga Puskesmas.
Termasuk mengeluarkan surat pemberitahuan ke setiap RT untuk disampaikan kepada masyarakat yang mempunyai anak usia 0-7 tahun, agar mendatangi pos pelayanan di setiap kelurahan untuk mendapatkan tetesan polio.
“Saya dapat data dari Puskesmas ternyata untuk wilayah Mimika Baru pelayanannya belum mencapai target. Program PIN Polio waktunya sangat pendek, kalau kita tidak turun tangan jangan sampai tidak bisa capai target,” kata Joel.
Ia mengakui dari data yang diterimanya, Balita yang mendapat PIN Polio belum seper dua dari target yang harus dicapai.
Melihat masih jauh partisipasi masyarakat mengantar balita untuk mendapat pelayanan, Joel mengambil langkah-langkah cepat dengan mengumpulkan para lurah dan kader Posyandu.
Kebijakan ini didukung tiga Puskesmas yakni Pasar Sentral, Timika dan Timika Jaya dengan menempatkan petugas medisnya di 11 kelurahan.
“Mulai besok Selasa 4 Juni pelayanan sudah action di lapangan. Ini kita sistem jemput bola, karena waktunya makin mepet tinggal seminggu saja,” tandas Joel.
Melalui informasi media elektronik ini, Joel berharap masyarakat di 11 kelurahan dan tiga kampung bisa membawa anak-anaknya untuk mendapatkan tetes polio.
Joel berharap tim yang dibentuk dapat memberikan edukasi dan informasi yang jelas kepada masyarakat, bahwa PIN Polio ini bukan suntik melainkan hanya ditetes melalui mulut.
Manfaatnya sangat besar agar anak- anak terhindar dari penyakit lumpuh layu yang bisa berdampak pada kematian.
Joel menjelaskan berdasarkan data target dan pencapaian tertanggal 2 Juni 2024 hingga pukul 18.00 WIT, untuk wilayah Puskesmas Timika usia 0-7 tahun ditargetkan sebanyak 15.521 anak.
Jumlah ini terdiri dari Kelurahan Koperapoka 4.613, Kelurahan Otomona 3.543, Kelurahan Kwamki Baru 2.551, Kelurahan Dingo Narama 2.482, Kelurahan Kebun Sirih 2.236 dan Nayaro 95.
Namun dari total tersebut baru terealisasi 2.649 atau 17 persen, sehingga masih tersisa 12.872 anak.
Kemudian Puskesmas Pasar Sentral ditargetkan 9.246. Jumlah ini meliputi Timika Indah 2.552, Pasar Sentral 2.081, Sempan 1.599.
Termasuk Kelurahan Perintis 1.425, Kampung Mandiri Jaya 942 dan Inauga 589. Namun baru terealisasi 3.350 atau 38 persen, dan sisanya 5.696.
Puskesmas Timika Jaya ditargetkan 3.830. Jumlah ini meliputi Kelurahan Wanagon 1.784, Timika Jaya 1.293, Kampung Minabua 566 dan Hangaitji 187 anak.
Namun yang baru terealisasi 1.463 atau 38 persen, dan yang belum ditetes polio sebanyak 2.367. (Redaksi)