TIMIKA, Koranpapua.id- Operasi militer yang dilakukan TNI di Distrik Ilamburawi, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, menewaskan Nekison Enumbi alias Bumi Walo Enumbi yang menjadi salah satu tokoh kunci Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, Dansatgas Media Koops TNI Habema, dalam keterangannya, Kamis 15 Mei 2025 menyebutkan, Nekison ditembak mati TNI pada Sabtu 10 Mei 2025 lalu.
Dikatakan, pelaksanaan operasi didasarkan pada informasi intelijen mengenai keberadaan target yang diketahui sebagai pimpinan OPM wilayah Yambi.
“Keberhasilan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen TNI untuk menjaga stabilitas keamanan dan melindungi masyarakat Papua dari ancaman teror bersenjata,” kata Iwan.
Nekison Enumbi selama ini diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror bersenjata di wilayah Puncak Jaya dan sekitarnya.
Dalam baku tembak yang terjadi, Nekison Enumbi tewas di tempat setelah melakukan perlawanan terhadap aparat.
Selain menewaskan Nekison, aparat TNI juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa amunisi, senjata tajam, alat komunikasi, serta puluhan busur dan anak panah.
Mayjen TNI Lucky Avianto, Pangkoops TNI Habema menegaskan bahwa operasi ini tetap mengedepankan pendekatan yang humanis, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua.
“Tugas dan kehadiran personel TNI di Papua tidak semata bersifat militeristik, tetapi juga sosial dan kemasyarakatan,” kata Lucky.
Untuk diketahui Nekison Enumbi diketahui masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Puncak Jaya dan disebut bertanggung jawab atas sejumlah aksi kekerasan mematikan.
Termasuk penembakan tukang ojek, serangan terhadap kendaraan umum, hingga aksi lainnya yang mengganggu stabilitas wilayah.
Selain aksi bersenjata, OPM juga disebut aktif menyebarkan hoaks dan propaganda melalui media sosial.
Aparat mencatat sejumlah akun seperti OPM-TPNPB dan Papua Merdeka Channel kerap menyebarkan disinformasi yang berpotensi memecah belah masyarakat dan menghambat proses pembangunan.
TNI mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi.
Sementara itu, Mayjen Kristomei Sianturi, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI menegaskan bahwa TNI tetap mengedepankan pendekatan profesional dan dialogis dalam setiap langkahnya di Papua.
Keberhasilan operasi ini, menurutnya, juga menjadi bukti nyata komitmen TNI menjaga rasa aman di Papua.
“TNI tetap mengedepankan pendekatan humanis, dialogis, dan profesional dalam setiap kegiatan, serta berkomitmen untuk melindungi hak hidup damai seluruh rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Papua,” ungkap Kapuspen.
TNI tetap akan menerima dengan tangan terbuka apabila anggota gerombolan OPM ada yang menyadari kesalahannya dan berniat kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
“Kami tetap terbuka bagi anggota OPM yang ingin kembali ke NKRI. Pendekatan kami tetap humanis dan dialogis,” ujarnya. dari Jakarta, Kamis 15 Mei 2025. (Redaksi)