ADVERTISEMENT
Senin, Oktober 6, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Agama

Uskup Timika Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA Serukan Persaudaraan Sejati dan Akhiri Rasisme

"Mari kita dengarkan teriakan saudara-saudara kita. Gereja secara institusi dan komunitas harus berani membuka diri untuk mendengarkan dan berdialog, bukan bersikap otoriter”.

15 Mei 2025
0

Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA, memimpin misa perdananya sebagai Uskup Keuskupan Timika di Gereja Katedral Tiga Raja Timika pada Kamis 15 Mei 2025. (foto:ist/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id- Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA, secara khidmat memimpin misa perdananya sebagai Uskup Keuskupan Timika di Gereja Katedral Tiga Raja Timika, Kamis 15 Mei 2025.

Dalam homilinya (khotbah) Uskup Bernardus menyampaikan pesan mendalam dan tegas mengenai pentingnya persaudaraan sejati, serta menentang sikap-sikap yang merusaknya, seperti rasisme, mentalitas superioritas, dan kesombongan.

ADVERTISEMENT

Beliau menekankan perlunya umat Katolik, khususnya yang berasal dari tradisi religius konservatif, untuk menjaga kekhusyukan dalam beribadah.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Tradisi ini bukan sekadar pesta pora atau menyanyikan lagu-lagu, melainkan momen keheningan, kesendirian, dan meditasi untuk mendengarkan suara Tuhan. Inilah yang sangat penting dalam hidup kita sebagai biarawan,” ujarnya.

Baca Juga

60 Kg Gelembung Ikan Tujuan Surabaya Jalani Pemeriksaan di Bandara Mozes Kilangin Timika

643 Unit Kendaraan Plat Luar Beroperasi di Papua, Masih Ratusan yang Belum Terdaftar

Uskup Bernardus juga mengingatkan pentingnya meninggalkan distraksi duniawi seperti telepon genggam agar dapat fokus pada kehadiran Yesus dalam sakramen.

Lebih lanjut, Uskup menyoroti refleksi diri dalam konteks Papua, dimana budaya dan mentalitas terkadang menghadirkan tantangan dalam mendengarkan sesama.

“Setiap kali kita memiliki budaya atau merasa lebih tinggi dari yang lain, kita cenderung meremehkan budaya orang lain,” tegasnya.

Ia mencontoh, anggapan bahwa budaya satu kelompok lebih hayati dari yang lain. Konsep ini harus kita tinggalkan, karena cinta Tuhan tidak hanya diukur dari materi, tetapi dari nilai kemanusiaan yang sejati.

Beliau juga mengkritisi sikap pemimpin yang otoriter dan enggan mendengarkan orang lain.

“Manusia sejati yang beriman adalah yang melakukan karya baik bagi sesama. Pemimpin sejati tidak akan memimpin dengan ‘one-man show‘ tanpa membuka diri untuk dialog,” katanya.

Mgr. Bernardus menegaskan bahwa mentalitas superioritas budaya bertentangan dengan ajaran Yesus yang merendahkan diri demi umat manusia.

“Yesus menjadi miskin dan dihina untuk kita, maka tidak ada alasan bagi kita untuk mempertahankan mentalitas sombong. Kita semua adalah saudara dalam Kristus,” imbuhnya.

Uskup juga menyoroti dampak negatif dari mentalitas rasisme dan superioritas dalam sistem gereja, masyarakat, dan negara.

Dikatakan, banyak kebijakan yang diambil berdasarkan mentalitas rasisme dan superioritas, sehingga banyak orang tidak mendapatkan perhatian yang maksimal.

“Kita belajar dari Yesus dan para murid yang meninggalkan segalanya karena kita semua adalah saudara. Ketika kita mendengarkan dengan hati yang sungguh-sungguh, kita juga mampu mendengarkan suara orang lain,” tuturnya.

Mengutip Santo Agustinus, Uskup Bernardus menyatakan bahwa kerendahan hati adalah lawan dari kesombongan, yang merupakan akar dari segala dosa.

“Karena sombong, dosa-dosa lain akan mengikuti, dan hati kita menjadi gelap serta sulit mendengarkan suara Tuhan,” pungkasnya.

Di akhir khotbahnya, Uskup Bernardus mengajak seluruh umat, gereja, negara, pemerintah, dan semua pihak yang berkehendak baik untuk membuka hati seperti Yesus membuka hati bagi semua.

Beliau juga menyinggung situasi di Tanah Papua, dimana masih terdapat banyak pengungsi dan permasalahan agraria.

“Mari kita dengarkan teriakan saudara-saudara kita. Gereja secara institusi dan komunitas harus berani membuka diri untuk mendengarkan dan berdialog, bukan bersikap otoriter,” ajaknya.

“Karena inilah yang dikehendaki oleh Tuhan. Mari kita mohon kerajaan Allah agar cita-cita Papua damai dapat terwujud,” harapnya. (Redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

60 Kg Gelembung Ikan Tujuan Surabaya Jalani Pemeriksaan di Bandara Mozes Kilangin Timika

60 Kg Gelembung Ikan Tujuan Surabaya Jalani Pemeriksaan di Bandara Mozes Kilangin Timika

6 Oktober 2025
643 Unit Kendaraan Plat Luar Beroperasi di Papua, Masih Ratusan yang Belum Terdaftar

643 Unit Kendaraan Plat Luar Beroperasi di Papua, Masih Ratusan yang Belum Terdaftar

6 Oktober 2025
Pencarian Berakhir, Seluruh Korban Insiden GBC Freeport Ditemukan Meninggal Dunia

Pencarian Berakhir, Seluruh Korban Insiden GBC Freeport Ditemukan Meninggal Dunia

6 Oktober 2025
Untuk Pertama Kalinya, Kepengurusan KADIN  Papua Tengah dan Delapan Kabupaten Dilantik Bersamaan di Timika

Untuk Pertama Kalinya, Kepengurusan KADIN  Papua Tengah dan Delapan Kabupaten Dilantik Bersamaan di Timika

6 Oktober 2025
Wagub Papua Tengah Tiba di Pania, Satgas Korpasgat Perketat Pengamanan Bandara Enarotali

Wagub Papua Tengah Tiba di Pania, Satgas Korpasgat Perketat Pengamanan Bandara Enarotali

5 Oktober 2025
Berbenturan dengan Nurani, Artis Edo Kondologit Mundur dari Anggota DPRD Papua Barat Daya

Berbenturan dengan Nurani, Artis Edo Kondologit Mundur dari Anggota DPRD Papua Barat Daya

4 Oktober 2025

POPULER

  • 10 Sekolah di Mimika Gagal Dapat Revitalisasi, Bupati Johannes Rettob Sesalkan Kinerja Dinas Pendidikan

    10 Sekolah di Mimika Gagal Dapat Revitalisasi, Bupati Johannes Rettob Sesalkan Kinerja Dinas Pendidikan

    749 shares
    Bagikan 300 Tweet 187
  • Burunon Kasus Korupsi Rp7,9 Miliar di Papua Barat Dibekuk Tim SIRI Kejagung

    617 shares
    Bagikan 247 Tweet 154
  • Kecewa Soal Beasiswa, Puluhan Mahasiswa OAP Datangi Disdik Mimika, Pegawai Diusir Keluar Kantor, Ini Tanggapan Lemasko

    613 shares
    Bagikan 245 Tweet 153
  • Berbenturan dengan Nurani, Artis Edo Kondologit Mundur dari Anggota DPRD Papua Barat Daya

    601 shares
    Bagikan 240 Tweet 150
  • Tiga Mantan Pejabat di Mimika Masih Kuasai  Empat Mobil Dinas, Upaya Penarikan Belum Berhasil

    581 shares
    Bagikan 232 Tweet 145
  • FPK Mimika Gandeng 31 Paguyuban, Gelar Aksi Bersih Kota Sambut HUT ke-29

    576 shares
    Bagikan 230 Tweet 144
  • Insiden Berdarah Yahukimo, Seluruh Korban Tewas dan Selamat Berhasil Dievakuasi, Ini Daftar Namanya

    571 shares
    Bagikan 228 Tweet 143
Next Post
Satgas TMMD Kodim 1710/Mimika Perkuat Kesehatan dan Ketahanan Pangan Masyarakat Distrik Iwaka

Satgas TMMD Kodim 1710/Mimika Perkuat Kesehatan dan Ketahanan Pangan Masyarakat Distrik Iwaka

Ditemukan Bayi Perempuan Dibuang di Tempat Sampah RSUD Mimika

Polisi Bergerak Cepat, Pelaku yang Membuang Bayi di Tempat Sampah RSUD Mimika Diamankan

Kontak Tembak di Puncak Jaya, Dua Anggota Satgas Damai Cartenz Gugur

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id