TIMIKA, Koranpapua.id- Pasukan gabungan TNI dibawah Komando Operasi (Koops) Habema berhasil mengamankan situasi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Pengamanan situasi ini menyusul operasi penindakan terhadap kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Operasi yang digelar sejak Selasa 13 Mei 2025 berhasil mensterilkan wilayah Kampung Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning dari aktivitas kelompok yang dipimpin oleh tokoh-tokoh separatis Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.
Dalam keterangan tertulisnya, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Koops Habema, menyatakan bahwa sebanyak 18 anggota TPNPB-OPM dilaporkan tewas dalam operasi tersebut.
Selain itu, aparat keamanan juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk satu pucuk senjata organik AK-47.
Barang bukti lainnya yakni, satu pucuk senjata rakitan, puluhan butir amunisi berbagai kaliber, busur dan anak panah, bendera Bintang Kejora, serta perangkat komunikasi.
Letkol Iwan menjelaskan bahwa kelompok bersenjata tersebut selama ini kerap melakukan tindakan kekerasan terhadap warga sipil.
Aksi-aksi tersebut meliputi pembakaran rumah, penyanderaan guru dan tenaga kesehatan, serta penyerangan terhadap fasilitas umum dan proyek pembangunan.
Lebih lanjut, kelompok ini juga terindikasi melibatkan warga sipil dan anak-anak dalam kegiatan operasional mereka.
Keberhasilan operasi ini dinilai sebagai langkah krusial dalam memulihkan keamanan dan ketertiban di wilayah Sugapa, sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan rasa aman.
Selain itu, diharapkan proses pembangunan dan pelayanan publik di wilayah tersebut dapat berjalan tanpa adanya gangguan.
“Seluruh personel TNI yang terlibat dalam operasi ini dilaporkan dalam kondisi aman dan lengkap,” ujar Letkol Iwan.
“Saat ini, pasukan masih dalam posisi siaga di beberapa sektor untuk mengantisipasi kemungkinan pergerakan sisa-sisa kelompok bersenjata.” ujarnya.
Lebih lanjut ditegaskan, TNI komitmen untuk terus hadir sebagai pelindung masyarakat dan mitra dalam pembangunan di tanah Papua.
“Upaya penindakan ini bukan sekadar aspek keamanan, tetapi juga bentuk perlindungan terhadap hak-hak dasar warga untuk hidup damai dan sejahtera di tanah kelahirannya.” tegasnya. (Redaksi)