ADVERTISEMENT
Rabu, Desember 3, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Papua Tengah Freeport

Papua Football Academy Cari Bakat 2025 Lakukan Seleksi Ratusan Anak-Anak Mimika Kelahiran 2012

Selama anak-anak di PFA, bukan semata-mata bermain bola, tetapi ada nilai-nilai positif lain yang mereka belajar dalam mendukung pembinaan mental, karakter, kedisiplinan.

9 Mei 2025
0

Anak-anak foto bersama sebelum menjalani seleksi di Mimika Sport Complex, Jumat 9 Mei 2025. (foto:redaksi/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id – PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui Papua Football Academy (PFA) Cari Bakat 2025, kembali melakukan seleksi terhadap ratusan anak-anak Mimika kelahiran 2012, Jumat 9 Mei 2025.

Proses seleksi yang berlangsung di Mimika Sport Complex (MSC), bertujuan untuk menjaring 20 anak berbakat usia 13 tahun dari berbagai club bola di Mimika, untuk diberikan beasiswa sepak bola oleh PTFI.

ADVERTISEMENT

Pelaksanaan seleksi tahun keempat ini berlangsung selama tiga hari, dimulai tanggal 9 Mei sampai 11 Mei 2025.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pembukaan seleksi ditandai dengan tendangan bola perdana oleh Engel Enoch, Vice President Community Relations PTFI didampingi Wolfgang Pikal, Direktur PFA.

Baca Juga

Philipus Monaweyauw: LMHA bukan Mengganti Lemasko, tapi Dibentuk atas Perintah UU

Jejak Sadis Terulang, Identitas Korban Pembunuhan di Jalan Irigasi Mimika Terungkap

Wolfgang Pikal dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasinya setelah melihat tingginya antusias anak-anak yang mengikuti seleksi.

Ia berharap melalui kegiatan PFA ini dapat menjadi inspirasi bagi pemain dan pelatih di seluruh Papua untuk lebih serius membina potensi anak-anak muda.

“Tahun keempat ini seleksi menyasar di Mimika, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura dan Merauke. Saya yakin selama tiga hari ini akan mendapat 20 pemain yang bagus untuk dibina selama dua atau tiga tahun di PFA,” ujarnya.

Ia mengakui penerimaan jumlah pemain tahun ini dikurangi menjadi 20 anak, dengan alasan mulai Agustus 2025 akan membentuk tiga tim untuk pemain kelahiran 2010, 2011 dan 2012.

Ini bertujuan supaya usia pemain berdekatan untuk mempersiapkan suplai pemain ke Elite Pro Liga I Indonesia.

“Sampai sekarang yang kita kirim anak dari PFA ikut seleksi di Jawa masih muda satu tahun. Tahun ini anak-anak umurnya sama dengan di Jawa,” jelasnya.

Ia menyebutkan pada tahun pertama PFA telah meluluskan 24 anak, dimana tujuh orang masuk Elite Pro Akademi dan sisanya masuk akademi swasta lainnya.

“Sedangkan penerimaan kelahiran tahun 2010 belum lepas. Kita akan lepas yang tahun ini tidak perpanjang kontrak dan 20 rengking atas baru kita lepas tahun 2026,” terangnya.

Mantho Ginting, Kabid SMA-SMK Dinas Pendidikan Mimika mengucapkan terima kasih kepada PTFI yang sudah membantu mengembangkan minat bakat anak-anak Mimika dibidang sepak bola.

Ia berharap anak-anak yang sudah mengikuti PFA maupun yang saat ini sedang menjalani seleksi, kedepan harus serius selain minat bakat juga akademiknya.

“Karena anak-anak yang ikut seleksi sepak bola kedepan tidak semua jadi pemain bola. Dengan dibentuknya karakter mereka kearah mana kompetensinya dibentuk, sehingga meskipun tidak semua menjadi pemain bola tetapi mempunyai masa depan yang cerah di bidang lain,” tuturnya.

Ia berharap lewat PFA, anak-anak Papua dibentuk minat bakat dan akademiknya, sehingga kedepan bisa menjadi generasi Papua terbaik sesuai moto PFA dari Papua untuk Indonesia.

“Anak-anak yang ikut dalam kompetensi di PFA akademik tetap menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan. Data akademiknya dimasukan melalui SD, SMP dan SMA Sentra Pendidikan,” jelasnya.

Dikatakan, ada dua metode yang dilakukan Dinas Pendidikam yakni tersedia waktu bagi anak-anak belajar memenuhi kurikulum akademik dan yang lain diserahkan tanggung jawabnya ke PFA.

Sementara itu, Engel Enock menyampaikan hingga tahun keempat ini Freeport masih menjadi sponsor utama PFA.

Ia berharap ada banyak lahir bibit-bibit pemain profesional dari Papua. Karena selain dilatih bermain bola dengan sistem yang sudah diatur, juga secara akademiknya tetap diperhatikan.

Ia berharap selama di PFA anak-anak dididik mempunyai kemampuan untuk hidup dan bisa menjadi manusia yang unggul memahami etika, prinsip hidup dan integritas dan berkomitmen.

“Kami harap anak-anak bisa dibentuk di sini, sehingga pada saat mereka keluar dari PFA bukan berakhir, tetapi ada keberlanjutan. Meskipun kedepan tidak semua menjadi pemain bola profesional tetapi mampu berhasil di kehidupan lain,” katanya.

Ia mengungkapkan selama anak-anak di PFA, bukan semata-mata bermain bola, tetapi ada nilai-nilai positif lain yang mereka belajar dalam mendukung pembinaan mental, karakter, kedisiplinan. (Redaksi)

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Philipus Monaweyauw: LMHA bukan Mengganti Lemasko, tapi Dibentuk atas Perintah UU

Philipus Monaweyauw: LMHA bukan Mengganti Lemasko, tapi Dibentuk atas Perintah UU

2 Desember 2025
Sadis! Kepala Terpisah dengan Badan, Dua Kasus Pembunuhan Terjadi di Timika Hari Ini

Jejak Sadis Terulang, Identitas Korban Pembunuhan di Jalan Irigasi Mimika Terungkap

2 Desember 2025
Wakil Ketua BAKN DPR RI Menilai Enam Provinsi di Tanah Papua Lemah Tata Kelola Keuangan, Ada 20 Ribu Temuan

Wakil Ketua BAKN DPR RI Menilai Enam Provinsi di Tanah Papua Lemah Tata Kelola Keuangan, Ada 20 Ribu Temuan

2 Desember 2025
Dua Provinsi Darurat HIV/AIDS, Papua Tembus 23.500, Papua Tengah 22.868 Kasus

Dua Provinsi Darurat HIV/AIDS, Papua Tembus 23.500, Papua Tengah 22.868 Kasus

2 Desember 2025
Korban Pembunuhan di SP9, Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Bonesius Tiba di RSUD Mimika

Korban Pembunuhan di SP9, Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Bonesius Tiba di RSUD Mimika

2 Desember 2025
Identitas Mayat Kepala Terpisah dengan Badan di SP9 Terungkap, Ini Nama Korban dan Profesinya

Identitas Mayat Kepala Terpisah dengan Badan di SP9 Terungkap, Ini Nama Korban dan Profesinya

2 Desember 2025

I am raw html block.
Click edit button to change this html

POPULER

  • Identitas Mayat Kepala Terpisah dengan Badan di SP9 Terungkap, Ini Nama Korban dan Profesinya

    Identitas Mayat Kepala Terpisah dengan Badan di SP9 Terungkap, Ini Nama Korban dan Profesinya

    1837 shares
    Bagikan 735 Tweet 459
  • Jenazah yang Ditemukan di TPU SP1 Merupakan Mahasiswa Poltekkes Timika

    677 shares
    Bagikan 271 Tweet 169
  • Korban Pembunuhan di SP9, Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Bonesius Tiba di RSUD Mimika

    641 shares
    Bagikan 256 Tweet 160
  • Jenazah yang Ditemukan Tewas di TPU SP1 Bukan Tukang Ojek, Terungkap Setelah Ibunya Mengenali Tas Korban

    613 shares
    Bagikan 245 Tweet 153
  • Sadis! Kepala Terpisah dengan Badan, Dua Kasus Pembunuhan Terjadi di Timika Hari Ini

    611 shares
    Bagikan 244 Tweet 153
  • “Johannes Rettob Itu Kepala Daerah, Tidak Mungkin Ikut Memperkeruh Situasi di Kapiraya”, Lemasko Kecewa Pernyataan Sejumlah Pihak

    603 shares
    Bagikan 241 Tweet 151
  • Bawa Bendera Bintang Kejora, Seorang Pria Tergeletak Diamankan Aparat di Mimika

    595 shares
    Bagikan 238 Tweet 149
Next Post

Komisi IV DPRK Mimika Kunker di DLH, Jeffri Deda: Diperkuat 182 Petugas, Bekerja Pukul 02.00 - 06.00 WIT

Cegah DBD, Freeport Serahkan 6.000 Dosis Vaksin Qdenga kepada Pemkab Mimika

149 Calon Jemaah Haji Asal Mimika Diberangkatkan ke Tanah Suci

149 Calon Jemaah Haji Asal Mimika Diberangkatkan ke Tanah Suci

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id