TIMIKA, Koranpapua.id – PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui Papua Football Academy (PFA) Cari Bakat 2025, kembali melakukan seleksi terhadap ratusan anak-anak Mimika kelahiran 2012, Jumat 9 Mei 2025.
Proses seleksi yang berlangsung di Mimika Sport Complex (MSC), bertujuan untuk menjaring 20 anak berbakat usia 13 tahun dari berbagai club bola di Mimika, untuk diberikan beasiswa sepak bola oleh PTFI.
Pelaksanaan seleksi tahun keempat ini berlangsung selama tiga hari, dimulai tanggal 9 Mei sampai 11 Mei 2025.
Pembukaan seleksi ditandai dengan tendangan bola perdana oleh Engel Enoch, Vice President Community Relations PTFI didampingi Wolfgang Pikal, Direktur PFA.
Wolfgang Pikal dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasinya setelah melihat tingginya antusias anak-anak yang mengikuti seleksi.
Ia berharap melalui kegiatan PFA ini dapat menjadi inspirasi bagi pemain dan pelatih di seluruh Papua untuk lebih serius membina potensi anak-anak muda.
“Tahun keempat ini seleksi menyasar di Mimika, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura dan Merauke. Saya yakin selama tiga hari ini akan mendapat 20 pemain yang bagus untuk dibina selama dua atau tiga tahun di PFA,” ujarnya.
Ia mengakui penerimaan jumlah pemain tahun ini dikurangi menjadi 20 anak, dengan alasan mulai Agustus 2025 akan membentuk tiga tim untuk pemain kelahiran 2010, 2011 dan 2012.
Ini bertujuan supaya usia pemain berdekatan untuk mempersiapkan suplai pemain ke Elite Pro Liga I Indonesia.
“Sampai sekarang yang kita kirim anak dari PFA ikut seleksi di Jawa masih muda satu tahun. Tahun ini anak-anak umurnya sama dengan di Jawa,” jelasnya.
Ia menyebutkan pada tahun pertama PFA telah meluluskan 24 anak, dimana tujuh orang masuk Elite Pro Akademi dan sisanya masuk akademi swasta lainnya.
“Sedangkan penerimaan kelahiran tahun 2010 belum lepas. Kita akan lepas yang tahun ini tidak perpanjang kontrak dan 20 rengking atas baru kita lepas tahun 2026,” terangnya.
Mantho Ginting, Kabid SMA-SMK Dinas Pendidikan Mimika mengucapkan terima kasih kepada PTFI yang sudah membantu mengembangkan minat bakat anak-anak Mimika dibidang sepak bola.
Ia berharap anak-anak yang sudah mengikuti PFA maupun yang saat ini sedang menjalani seleksi, kedepan harus serius selain minat bakat juga akademiknya.
“Karena anak-anak yang ikut seleksi sepak bola kedepan tidak semua jadi pemain bola. Dengan dibentuknya karakter mereka kearah mana kompetensinya dibentuk, sehingga meskipun tidak semua menjadi pemain bola tetapi mempunyai masa depan yang cerah di bidang lain,” tuturnya.
Ia berharap lewat PFA, anak-anak Papua dibentuk minat bakat dan akademiknya, sehingga kedepan bisa menjadi generasi Papua terbaik sesuai moto PFA dari Papua untuk Indonesia.
“Anak-anak yang ikut dalam kompetensi di PFA akademik tetap menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan. Data akademiknya dimasukan melalui SD, SMP dan SMA Sentra Pendidikan,” jelasnya.
Dikatakan, ada dua metode yang dilakukan Dinas Pendidikam yakni tersedia waktu bagi anak-anak belajar memenuhi kurikulum akademik dan yang lain diserahkan tanggung jawabnya ke PFA.
Sementara itu, Engel Enock menyampaikan hingga tahun keempat ini Freeport masih menjadi sponsor utama PFA.
Ia berharap ada banyak lahir bibit-bibit pemain profesional dari Papua. Karena selain dilatih bermain bola dengan sistem yang sudah diatur, juga secara akademiknya tetap diperhatikan.
Ia berharap selama di PFA anak-anak dididik mempunyai kemampuan untuk hidup dan bisa menjadi manusia yang unggul memahami etika, prinsip hidup dan integritas dan berkomitmen.
“Kami harap anak-anak bisa dibentuk di sini, sehingga pada saat mereka keluar dari PFA bukan berakhir, tetapi ada keberlanjutan. Meskipun kedepan tidak semua menjadi pemain bola profesional tetapi mampu berhasil di kehidupan lain,” katanya.
Ia mengungkapkan selama anak-anak di PFA, bukan semata-mata bermain bola, tetapi ada nilai-nilai positif lain yang mereka belajar dalam mendukung pembinaan mental, karakter, kedisiplinan. (Redaksi)