TIMIKA, Koranpapua.id- Mungkin ini menjadi kabar baik bagi para pengusaha kontraktor di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
Setelah menunggu hampir empat bulan pasca ditetapkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan penyerahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) awal Januari 2025, kini proses pelelangan terhadap semua kegiatan sudah mulai berjalan.
Hal itu disampaikan Johannes Rettob, Bupati Mimika kepada awak media, Rabu 16 April 2025.
Dikatakan, pelelangan proyek pemerintah di lingkup Kabupaten Mimika melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Dan proses pelelangannya telah dimulai sejak pertemuan perdana bupati bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Lelang sudah dimulai, setelah rapat perdana kemarin, bagi saya tidak ada soal silahkan jalan. Saya tinggal tunggu laporan,” ujar Bupati Jhon.
Meski proses lelang sudah berjalan, namun Bupati Jhon mengaku belum mengetahui pasti sejauh mana kesiapan masing-masing OPD, terutama terkait dokumen lelang dan kelengkapan persyaratan.
Dia menjelaskan bahwa mekanisme pelelangan dimulai dengan membuat dokumen lelang oleh Pembuat Komitmen (PPK) di masing masing OPD, yang kemudian dikirim ke Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ).
“Nanti dari BPJB yang proses ke LPSE baru proses lelang sesuai dengan prosedur yang berlaku,” terangnya.
Sebelumnya sebagaimana diberitakan media ini, terhitung sejak Januari sampai 10 April 2025 sudah ada 7.104 paket pekerjaan yang terdata di BPBJ Setda Mimika.
Bambang W.Wijacksono, Kabag BPBJ Setda Mimika mengatakan, ribuan paket pekerjaan ini diinput oleh 59 OPD (total keseluruan OPD 66), pada Rencana Umum Pengadaan (RUP) LPSE.
Masih ada tujuh OPD lainnya nol progres. Tujuh OPD itu yakni, Bagian Humas dan Protokoler, Distrik Agimuga, Distrik Kuala Kencana, Distrik Mimika Barat dan Distrik Mimika Barat Tengah.
Termasuk Distrik Mimika Timur, Distrik Tembagapura dan Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana.
Dari 7.104 paket yang sudah diinput pada LPSE, nilai total pagu anggaran sebesar Rp2,720 triliun. (Redaksi)