NABIRE, Koranpapua.id- Situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) pasca konflik sengketa Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya, kini berangsur aman.
Untuk diketahui konflik yang berlangsung pasca Pilkada tanggal 27 November 2024 hingga awal Maret 2025 di wilayah itu mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
Sembilan warga dinyatakan meninggal dunia, 428 orang melangami luka-luka, 179 bangunan dan 28 unit kendaraan terbakar serta 1.933 orang mengungsi dalam konflik tersebut. 1.933
Meki Nawipa, Gubernur Papua Tengah mengatakan, setelah dilakukan penandatanganan kesepakatan damai antara dua kelompok pendukung Paslon Bupati-Wakil Bupati Puncak Jaya, saat ini sistuasi Kamtibmas mulai pulih dan aman.
“Puncak Jaya sudah mulai aman, kita berdoa KPU RI secepatnya melakukan perhitungan ulang di Jakarta, yang penting situasi aman dulu, lain-lainnya nanti kita akan atur,” ujar Meki kepada awak media, Rabu 12 Maret 2025.
Meki yang berencana akan berangkat ke Jakarta, menyampaikan setelah KPU memutuskan siapa pemenang Pilkada Puncak Jaya, dirinya akan langsung memanggil Paslon kepala daerah tersebut.
“Setelah ada keputusan, saya akan panggil kandidat. Tidak boleh ada gerakan tambahan,” tegasnya.
Karena menurutnya, konflik yang terjadi di Puncak Jaya mengakibatkan korban jiwa, gereja tidak dibuka serta pelayanan pemerintah terhenti, dan terlihat Puncak Jaya seperti kota mati.
“Cukup orang meninggal, cukup anak-anak tidak sekolah, cukup gereja tidak dibuka, pelayanan pemerintah tidak jalan, Puncak Jaya seperti kota mati,” tandas Meki.
Meki menuturkan, yang nantinya ditetapkan sebagai pemenang, itu merupakan kehendak Tuhan. Karenanya semua pihak harus bisa menerima dengan hati yang tulus.
Dikatakan, untuk memastikan kondisi kota Puncak Jaya, sekaligus memelihat para pengungsi dan bangunan yang terbakar, Meki Nawipa berencana tanggal 21 Maret 2025 akan ke Puncak Jaya dan akan berkantor selama tiga hari. (Redaksi)