TIMIKA, Koranpapua.id- Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo rupanya belum belum diterima oleh semua kalangan di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Ini bisa dilihat dari adanya penolakan dari ratusan anak sekolah di Yahukimo yang menolak diberlakukan program tersebut.
Penolakan itu dilakukan dengan menggelar aksi turun ke jalan di Kota Dekai, Senin 3 Januari 2025.
Ratusan anak-anak sekolah dari tingkat SD hingga SMA di wilayah itu, membawa spanduk yang bertuliskan menolak MBG.
Para pelajar yang turun ke jalan dengan menaiki pickup itu, mendesak pemerintah daerah untuk lebih memilih memperhatikan sektor pendidikan, ketimbang memprioritaskan program MBG.
Esau Miram, Wakil Bupati Yahukimo terpilih dalam keterangannya mengatakan, semua aspirasi yang disampaikan para pelajar akan ditampung untuk selanjutnya dievaluasi.
“Apa yang menjadi keberatan anak-anak sekolah akan tampung untuk dibahas kembali,” ujar Esau.
Menurut Esau, program MBG sebenarnya sudah diluncurkan pada awal Januari 2025, sebagiannya sudah berjalan dan sudah dinikmati.
Berdasarkan evaluasi sementara, program tersebut mendapatkan tanggapan positif oleh anak-anak sekolah, bahkan mereka mengaku senang.
“Kalau sekarang ada penolakan, maka pihak sekolah akan dipanggil untuk dengar apa yang menjadi penyebabnya sehingga ada penolakan,” pungkas Esau.
Dikatakan, program MBG ini merupakan program Nasional yang berlaku di seluruh Indonesia, termasuk di Yahukimo.
Melalui program ini sangat membantu anak-anak untuk mendapatkan makanan bergizi, sehingga mereka bisa bertumbuh sehat dan dapat menerima pelajaran sekolah dengan baik.
“Yang terpenting saat ini bagaimana mencari formulasi yang tepat untuk penerapannya di wilayah pegunungan yang harus menggunakan pesawat,” jelasnya. (Redaksi)