TIMIKA, Koranpapua.id- Nenu Tabuni, Pj Bupati Puncak menyampaikan apresiasi kepada jajaran TNI-Polri yang dengan sabar meredam situasi perang saudara yang berlokasi di Jalan Baru Timika, Ibukota Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Pengamanan yang cukup ketat dan terus melakukan komunikasi dengan dua kelompok yang bertikai sejak tanggal 25 Desember 2024 itu, cukup berhasil mengendalikan situasi sehingga tidak meluas.
“Kami sangat berterima kasih kepada pihak keamanan yang dengan sigap menjaga situasi tetap kondusif sejak kejadian hingga saat ini,” ujarnya Nenu kepada awak media di Timika, Jumat 27 Desember 2024.
Nenu menegaskan, penyelesaian pertikaian sudah menjadi komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) Puncak untuk diselesaikan melalui perdamaian di tengah masyarakat Puncak yang berdomisili di Mimika.
Lebih jauh kata Tabuni, pihak keluarga yang terlibat konflik telah menyatakan keinginan untuk menghentikan pertikaian ini.
“Mereka tidak ingin berperang lagi, dan ini menjadi momen bagi kita untuk memperkuat komitmen perdamaian,” tandasnya.
Apalagi saat ini adalah bulan suci bagi umat Kristiani yang merayakan Natal dan menyongsong Tahun Baru.
Masyarakat juga sepakat untuk menyelesaikan konflik melalui prosesi adat patah panah dan tukar babi, yang menjadi simbol perdamaian dalam tradisi lokal.
“Kami berharap prosesi ini dapat segera dilaksanakan untuk memperkuat komitmen damai dan memastikan tidak ada lagi konflik serupa di masa depan,” harapnya.
Menurutnya, Kabupaten Mimika sebagai barometer wajah Papua Tengah, karenanya warga yang mendiami daerah ini harus mampu mencerminkan kedamaian dan kerukunan.
“Masyarakat harus menyadari pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban. Tidak boleh ada lagi konflik yang mengganggu kehidupan bersama di kota ini,” tegasnya. (Redaksi)