TIMIKA, Koranpapua.id- Pesawat Asian One Air yang melayani rute Timika-Potowayburu dalam tiga bulan terakhir dikabarkan tidak melayani penerbagan ke Potowayburu, Distrik Mimika Barat Jauh, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Kondisi ini membuat masyarakat yang mendiami distrik terluar di wilayah Mimika bagian barat itu, terpaksa mengandalkan transportasi laut jika ingin bepergian ke Kota Timika atau sebaliknya.
Jania Basir, Kadis Perhubungan Mimika yang diminta tanggapan terkait terhentinya penerbangan ke wilayah itu mengatakan, kondisi itu disebabkan karena gagal melakukan pelelangan, akibat masalah keamanan.
“Sudah kita lelang tiga kali tapi gagal karena tidak ada operator yang mau karena terkait keamanan,” ungkap Jania, Kamis 31 Oktober 2024.
Jania menjelaskan, pembiayaan penerbangan maskapai Asian One Air yang melayani rute terbang Timika-Potowayburu selama ini mendapatkan anggaran subsidi melalui APBN melalui UPBU Timika.
Dengan anggaran yang ada, telah dilakukan pelelangan sebanyak tiga kali, namun tidak ada operator yang bersedia, karena alasan jaminan keamanan.
“Karena gagal lelang dan tidak dilaksanakan maka anggaran untuk subsidi penerbangan dikurangi dan dilimpahlan ke APBD Kabupaten untuk seluruh wilayah perintis di Mimika,” jelasnya.
Dengan dialihkan penganggaran melalui APBD Mimika, maka tahun depan Dinas Perhubungan Mimika akan kembali membuka pelelangan.
Terkait adanya informasi terdapat pohon yang menjulang tinggi di ujung landasan, Jania mengatakan dalam tahun ini Dishub tidak menganggarkan pembersihan obsekel di Lapter Potowayburu.
“Karena keterbatasan anggaran, tapi tahun depan kami masukan dalam anggaran Renja 2025 untuk tujuh Lapter,” tutupnya. (Redaksi)