TIMIKA, Koranpapua.id- Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Mimika, Papua Tengah dalam beberapa pekan terakhir berdampak terhadap kehidupan masyarakat.
Salah satu wilayah yang merasakan dampaknya yakni, warga Kampung Kamora, Distrik Mimika Tengah. Terdapat sekitar 803 rumah warga yang berada di kampung itu terendam air.
Air yang menggenang hampir dua pekan ini, tidak saja menghambat aktivitas warga di luar rumah, juga mengakibatkan tanaman pertanian rusak terendam air. Kondisi ini membuat persedian bahan makanan sangat menipis.
Thobias Natiyaipaku, Kepala Kampung Kamora menyampaikan genangan air di wilayahnya sudah terjadi sejak PT PAL membuka hutan di wilayah Iwaka untuk perkebunan kelapa sawit.
Karenanya setiap kali turun hujan lebat di Iwaka selalu berdampak banjir ke Kampung Kamora-Mioko.
Ia mengakui meskipun hampir setiap tahun mengalami hal ini, namun terparah yang terjadi tahun ini, karena sudah hampir dua pekan air masih tergenang.
Mengenai persoalan ini, Thobias sudah mengirimkan data 803 kepala keluarga dengan 3.001 jiwa melalui pesan Whatsapp kepada Ferdinan Kehek, staf Pemerintah Distrik Mimika Tengah di Atuka.
Melalui data tersebut, Thobias berharap agar dapat diteruskan kepada Dinas Sosial Kabupaten Mimika guna mendapatkan bantuan sosial.
Ia menjelaskan saat ini dirinya lagi menunggu pendropingan bantuan sosial dari Dinsos melalui pemerintah distrik.
“Saya dapat info katanya hari ini pemerintah turunkan bantuan. Kami sangat harap bisa dapat bantuan seperti warga Hiripau dan lain-lain. Karena kami di sini susah turun mencari,” katanya kepada koranpapua.id melalui sambungan telepon, Senin 12 Agustus 2024.
Ia menjelaskan meskipun kondisi air hari ini sudah perlahan surut namun aktivitas masyarakat masih terbatas.
Dikatakan, dampak lain yang timbul akibat genangan air yang terlalu lama yakni, banyak warga, khususnya anak-anak yang menderita sakit. (Redaksi).