TIMIKA, Koranpapua.id- Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Papua Tengah di Nabire dipalang sekelompok warga yang mengaku sebagai Pengusaha Orang Asli Papua (OAP), Jumat 19 Juli 2024.
Massa yang mendatangi kantor PUPR sekira pukul 15.30 WIT itu, langsung memalang kantor dengan cara memaku kayu di pintu utama kantor tersebut.
Pemalangan itu dipicu oleh rasa kecewa, karena Dinas PUPR hingga saat ini belum juga merealisasikan pekerjaan kepada pengusaha OAP.
“Ini sebagai aksi protes karena sampai sekarang tidak ada kepastian pembagian proyek,” demikian pernyataan dalam orasi tertulis yang disampaikan massa.
Mereka juga merasa selama ini kurang adanya pemberdayaan terhadap kontraktor OAP dalam pekerjaan penunjukan langsung yang dibiayai melalui dana Otonomi Khusus (Otsus).
Massa dalam kesempatan itu memberikan ultimatum kepada Dinas PUPR Provinsi Papua Tengah untuk memberikan kejelasan terkait pekerjaan paling lambat, Senin 22 Juli 2024.
“Tidak ada pemerataan dalam realisasi proyek kepada pengusaha kontraktor OAP. Kami tagih janji Kepala Dinas PUPR yang sampai saat ini belum terealisasi,” tegas Agus Auparai yang mengakui sebagai Koordinator Aksi.
Menurutnya, pihaknya dalam tiga bulan terakhir telah melakukan pendekatan persuasif dan komunikasi dengan PUPR, namun hingga memasuki pertengahan Agustus 2024 belum juga ada kejelasan.
Para pengusaha OAP meminta agar bisa bertemu langsung dengan Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua Tengah untuk mendapatkan kejelasan mengenai nasib mereka.
Korina Katmo, Kepala Bidang Pengairan Dinas PUPR Provinsi Papua Tengah menjelaskan, sangat menghargai aspirasi yang disampaikan oleh para pengusaha OAP.
Meski demikian dirinya belum bisa memberikan jawaban atas aspirasi itu, karena saat ini kepala Dinas PUPR Papua Tengah sedang tidak berada di tempat.
“Jawaban atas aspirasi ini kita tunggu pak Kadisnya datang,” ujarnya singkat. (Redaksi)










