TIMIKA, Koranpapua.id– Kota Timika dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir diguyur hujan dengan intensitas rendah, sedang hingga lebat.
Curah hujan yang cukup tinggi ini memungkinkan terjadinya luapan air ke jalanan dan pemukiman warga, sebagai akibat dari sampah yang menutup saluran air (drainase).
Mengantisipasi terjadinya luapan air, warga Mimika, khususnya yang mendiami kota Timika dan sekitarnya untuk bergotong royong membersihkan saluran air yang ada di sekitar tempat tinggal.
Sampah plastik yang dibuang sembarangan juga mengakibatkan jalanan tergenang air. Sebab sampah-sampah tersebut menutup lubang yang sudah disiapkan untuk menjadi jalan air ke dalam drainase.
“Genangan air di beberapa ruas jalan, karena lubang saluran air tersumbat sampah,” ujar Dominggus Robert Mayaut, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mimika melalui Pieter Edoway, Sekretaris PUPR kepada koranpapua.id, Rabu 17 Juli 2024.
Untuk kebaikan bersama, Pieter berharap masyarakat ikut membantu pemerintah membersihkan sampah-sampah yang menutup lubang jalan air, termasuk mengangkut sampah yang ada dalam saluran air.
“Dengan rutin mengangkat sampah yang menutup lubang pembuangan, air mudah mengalir ke dalam saluran dengan lancar sehingga tidak tergenang di jalan raya,” timpalnya.
Pieter berharap ada kerjasama masyarakat dengan pemerintah, terutama dalam memelihara fasilitas jalan dan drainase yang telah dibangun pemerintah.
Pieter menuturkan, untuk titik-titik rawan genangan air Dinas PUPR Mimika akan turun memantau langsung ke lapangan.
Ini bertujuan titik-titik rawan tersebut dapat diprogramkan untuk dilakukan perbaikan, termasuk membangun kanal-kanal supaya air mengalir lancar.
“Paling pertama disiplin membuang sampah, jangan buang di saluran air tetapi di tempat yang sudah ditentukan pemerintah. Termasuk rutin membersihkan selokan di sekitar tempat tinggal yang dipenuhi rumput dan sampah,” timpalnya.
Kepada pengusaha Galian C di sekitar Kota Timika yang lokasinya sudah dilarang pemerintah, Pieter meminta untuk hentikan aktivitas galian.
Sebab dampak kerugian yang dirasakan dikemudian hari sangat besar. Selain merusak lingkungan juga akan menimbulkan bencana banjir yang bisa melanda tempat tinggal masyarakat dan lahan pertanian.
“Mari kita sama-sama jaga alam ini, supaya lingkungan tetap menjadi tempat yang aman untuk kita tinggal,” ajaknya.
Suhu Dingin Berkisar 23-26 Derajat Celsius pada Dini Hari
Berdasarkan data perkiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Mozes Kilangin Mimika tanggal 17 Juli 2024 menunjukan, pagi hari berawan 90 persen dengan suhu dingin 25 derajat celsius dan kecepatan angin Timur 10 KM per jam.
Siang hari berawan 90 persen, suhu dingin 27 derajat celsius dan kecepatan angin Timur menurun menjadi 8 KM per jam.
Sore hari hujan ringan 93 persen, suhu dingin 26 derajat celsius dengan kecepatan angin Tenggara turun menjadi 6 KM per jam.
Malam hari hujan ringan dengan 96 persen, suhu dingin 23 derajat celsius dan pada dini hari terjadi hujan ringan 98 persen, suhu dingin 23 derajat celsius.
Secara umum wilayah perairan Agats Amamapare dengan cuaca berawan, terjadi angin Timur dan Tenggara, kecepatan angin 5-25 Knots dengan tinggi gelombang 1.25-2.5 meter. (Redaksi)