ADVERTISEMENT
Senin, November 24, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Papua Tengah Mimika

Panti Asuhan Santa Susana Tampung 130 Anak, Mayoritas Putra-Putri Papua

Salah satu kebijakan untuk menekan biaya operasional, Magdalena memutuskan memberhentikan karyawan yang selama ini membantu mengasuh anak panti.

11 Juli 2024
0
Panti Asuhan Santa Susana Tampung 130 Anak, Mayoritas Putra-Putri Papua

Magdalena Ema Nunang, pendiri Panti Asuhan Santa Susana foto bersama anak asuhnya di tempat tinggal mereka. (foto: ist/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id- Penghuni Panti Asuhan Santa Susana yang terletak di Gang Petra Kampung Ninabua SP2, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah, terus bertambah.

Sampai Juli 2024 anak-anak yang ditampung di tempat itu mencapai 130 orang, dengan mayoritas putra-putri Papua.

ADVERTISEMENT

Magdalena Ema Nunang, Pendiri Panti Asuhan Santa Susana mengatakan, anak-anak Papua yang tinggal di panti asuhan sebagian besar berasal dari Kabupaten Mimika, sisanya dari kabupaten tentangga di wilayah Papua.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Berdasarkan data tertanggal 11 Juli 2024, dari 130 anak terdapat 85 anak sudah masuk sekolah. Rinciannya, 5 duduk di bangku TK, SD 77 anak, SMP 2 anak dan satu orang SMK.

Baca Juga

Lemasko Kecewa Kinerja DPR Mimika Jalur Otsus, Banyak Persoalan Masyarakat Tidak Disentuh

Rapimnas 2025 Pemuda Katolik Soroti Isu Papua, Mulai HAM, Hutan Adat, SDM Hingga Stunting

Sedangkan 35 anak yang sekarang mendaftar calon masuk sekolah tahun ajaran baru 2024 terdiri dari 13 anak TK dan 22 orang SD. Sisanya 10 anak belum masuk sekolah.

“Kami juga lagi rawat enam balita dan empat bayi,” kata Magdalena kepada koranpapua.id, Kamis 11 Juli 2024.

Disampaikan, dari 130 anak yang ada, terdapat 113 anak Orang Asli Papua (OAP). Mereka dari Suku Kamoro, Moni, Dani, Ekari/Mee, Sentani, Muyu Merauke dan Biak. Sementara sisanya 17 anak non Papua.

Kisaran usia anak yang tinggal di panti asuhan empat bulan sampai 15 tahun.

Magdalena menuturkan, pihaknya saat ini mengalami kendala untuk biaya sekolah anak-anak.

Khusus untuk 30 anak-anak yang sudah masuk SD masih memiliki tunggakan uang sekolah sebesar Rp30 juta.

Adanya tunggakan uang sekolah ini dikarenakan pihak yayasan belum memiliki dana untuk membayar.

Salah satu kebijakan untuk menekan biaya operasional, Magdalena memutuskan memberhentikan karyawan yang selama ini membantu mengasuh anak panti.

“Karena kami di panti tidak bisa menolak anak-anak yang diantar keluarganya. Kami juga asuh anak yang ditelantarkan ibunya. Kami berhentikan karyawan karena kami tidak punya dana lagi untuk bayar upah mereka,” jelas Magdalena.

Ketiadaan dana yang dimiliki yayasan ini juga mengakibatkan kebutuhan makan minum anak-anak juga tidak terpenuhi dengan baik.

Perempuan asal Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) ini berharap Pemerintah Kabupaten Mimika memberikan perhatian terhadap kelanjutan hidup dan masa depan anak-anak ini.

Karena mereka merupakan generasi penerus Papua yang perlu diselamatkan masa depannya, baik dari sisi kecukupan ketersediaan makanan, kesehatan dan pendidikan.

Meskipun dalam keterbatasan biaya, Magdalena tetap berupaya memenuhi kebutuhan anak asuhnya.

Magdalena meyakini dalam mengasuh membesarkan anak-anak pasti Tuhan memberikan jalan keluar.

Sebab anak-anak ini merupakan titipan Tuhan dan anugerah dari Allah sendiri yang perlu diselamatkan oleh tangan-tangan penuh kasih. (Redaksi)

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Musyawarah Dewan Adat Papua 2025, Lemasko Titipkan Sejumlah Rekomendasi, Marianus: Sesama Anak Adat Harus Saling Menghargai

Lemasko Kecewa Kinerja DPR Mimika Jalur Otsus, Banyak Persoalan Masyarakat Tidak Disentuh

24 November 2025
Rapimnas 2025 Pemuda Katolik Soroti Isu Papua, Mulai HAM, Hutan Adat, SDM Hingga Stunting

Rapimnas 2025 Pemuda Katolik Soroti Isu Papua, Mulai HAM, Hutan Adat, SDM Hingga Stunting

24 November 2025
Harapan Baru Sepak Bola Tanah Papua, PSBS Biak Siap Merumput di Liga I Nasional

Harapan Baru Sepak Bola Tanah Papua, PSBS Biak Siap Merumput di Liga I Nasional

24 November 2025
Membanggakan! Tiga Medali Kejurda Atletik Papua Barat Open 2025 Diboyong ke Polda Papua

Membanggakan! Tiga Medali Kejurda Atletik Papua Barat Open 2025 Diboyong ke Polda Papua

24 November 2025
Perkuat Pengembangan Sepak Bola Usia Dini, PSSI Gandeng Freeport, PFA dan KNVB Gelar Kursus Kepelatihan di Timika

Perkuat Pengembangan Sepak Bola Usia Dini, PSSI Gandeng Freeport, PFA dan KNVB Gelar Kursus Kepelatihan di Timika

24 November 2025
Apresiasi Toleransi Beragama di Papua, Jusuf Kalla: Masjid Memiliki Peran yang Luas daripada Sekadar Tempat Beribadah

Apresiasi Toleransi Beragama di Papua, Jusuf Kalla: Masjid Memiliki Peran yang Luas daripada Sekadar Tempat Beribadah

24 November 2025

I am raw html block.
Click edit button to change this html

POPULER

  • Pelaku Serangan Brutal Nakes Kiwirok, Maam Taplo Berhasil Dibekuk Satgas ODC

    Pelaku Serangan Brutal Nakes Kiwirok, Maam Taplo Berhasil Dibekuk Satgas ODC

    1313 shares
    Bagikan 525 Tweet 328
  • Pemda Mimika Umumkan Hari Libur Cuti Bersama Sepanjang November dan Desember 2025

    590 shares
    Bagikan 236 Tweet 148
  • Nekat Daftarkan 11 Sekolah Dasar Fiktif ke Dapodik, Bertahun-tahun Terima Dana Operasional

    566 shares
    Bagikan 226 Tweet 142
  • Warning! Gubernur Mathius Fakhiri Ancam Copot Direktur RS dan Kapus yang Menolak Pasien

    556 shares
    Bagikan 222 Tweet 139
  • Serapan APBD Mimika 2025 Baru 43 Persen, DPRD Peringatkan Potensi SILPA Membengkak

    551 shares
    Bagikan 220 Tweet 138
  • Lemasa Pimpinan Manuel John Magal Desak  Pemerintah Terbitkan SK Adat, Bupati Johannes Rettob Minta Amungme Samakan Persepsi

    547 shares
    Bagikan 219 Tweet 137
  • Ibu dan Bayi di Jayapura Meninggal Usai Ditolak Empat RS, Kemenkes Akan Kirim Tim Lakukan Investigasi

    546 shares
    Bagikan 218 Tweet 137
Next Post
Layanan Bus Gratis, Solusi Tepat Ditengah Mahalnya Biaya Transportasi di Kota Timika

Banyak Kontraktor Luar Masuk Timika, Harga Penawaran Hancur, Gapensi Minta Pokja UKPBJ Lebih Selektif

Peduli Pendidikan, PTFI Gelar Program CSR Orbit dengan 250 Guru di Mimika

Peduli Pendidikan, PTFI Gelar Program CSR Orbit dengan 250 Guru di Mimika

Ketua KPU Papua Tengah, Belum Ada Aturan Bupati dan Wakil Bupati Harus OAP, Sistem Noken Hanya Enam Kabupaten

Ketua KPU Papua Tengah, Belum Ada Aturan Bupati dan Wakil Bupati Harus OAP, Sistem Noken Hanya Enam Kabupaten

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id