TIMIKA, Koranpapua.id- Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) PT Freeport Indonesia (PTFI) membuka program pelatihan peserta magang (apprentice) Angkatan 2024 untuk putra dan putri Papua.
Kegiatan pembukaan magang berlangsung di Gedung Serbaguna Multipurpose Building Kuala Kencana, Timika, Papua Tengah, Jumat 3 Mei 2024.
Kegiatan pembukaan ini untuk mengawali mulainya aktivitas program pelatihan magang yang akan berlangsung selama kurang lebih satu tahun.
Program ini dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen perusahaan investasi sosial di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui IPN.
Termasuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia asli Papua melalui program magang.
Tujuan lainnya menciptakan tenaga kerja yang handal dalam berbagai bidang teknis yang dibutuhkan dalam dunia industri pertambangan, seperti operator alat berat, mekanik, pengelasan, miner dan listrik.
General Superintendent IPN, Susan Kambuaya menerangkan peserta tahun 2024 ini dimulai dengan proses penerimaan secara online yang berlangsung selama dua minggu pada akhir Agustus tahun lalu.
Dilanjutkan dengan proses verifikasi administrasi, psychological test, medical test. Total pelamar sebanyak 4.938 orang dan yang dinyatakan lolos seleksi sebanyak 130 orang.
Dari jumlah ini tiga orang mengundurkan diri, sehingga tinggal 127 peserta. “75 persen peserta adalah putra-putri dari Suku Amungme dan Kamoro, dan 20 persen adalah perempuan,” katanya.
Ia menjelaskan peserta fokus pelatihan di enam kejuruan yaitu, jurusan mekanik alat berat 22 orang, jurusan mekanik mesin pabrik 24 orang, jurusan elektrik 10 orang, jurusan operator alat berat 30 orang, miner 19 orang dan pengelasan (welder) 22 orang.
Pelatihan akan dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu pelatihan di kelas (off job training) dan praktek lapangan (on the job training).
Dalam pelaksanaan program pelatihan, IPN didukung oleh Community Affairs, LOD, PAD, dan departemen terkait di lingkup perusahaan dan kontraktor.
Susan menjelaskan, sasaran dari kegiatan ini adalah untuk menginformasikan dan memperkenalkan program pelatihan magang angkatan 2024 kepada pihak internal dan eksternal perusahaan termasuk calon-calon mitra kerja.
Sasaran lainnya adalah untuk merekrut dan melatih generasi muda asli Papua, khususnya dari Amungme dan Kamoro untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan terdidik.
Sehingga mampu bersaing di dunia kerja, dan meningkatkan kolaborasi dan kerjasama dengan mitra-mitra kerja, baik internal, maupun eksternal.
Serta menciptakan agen-agen perubahan (agents of change) untuk menjadi daya tarik, contoh dan teladan bagi generasi muda Papua untuk menjadi pekerja-pekerja yang kompeten di bidangnya.
Mewakili manajemen PTFI, Senior Vice President Community Development, Nathan Kum menyampaikan selamat kepada para peserta magang yang telah lolos seleksi.
Ia meminta para peserta magang untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.
“Adik-adik semua yang hadir di tempat ini adalah orang-orang terpilih, manfaatkan semaksimal mungkin kesempatan ini. Jangan ada yang berhenti di tengah jalan,” pesannya.
Pada kesempatan yang sama, Paulus Yanengga, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mimika, mengucapkan terima kasih kepada PTFI yang telah membuka kesempatan magang bagi putra putri Papua.
“Ini adalah hal yang luar biasa, perusahaan membuka program pelatihan peserta magang di IPN. Hal ini akan menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang seringkali ditanyakan kepada saya selaku Kepala Dinas Ketenagakerjaan,” katanya.
Disampaikan pertanyaan yang sering didengar diantaranya, PTFI sudah beroperasi di Papua lebih dari 50 tahun, apa yang telah dilakukan untuk putra-putri Papua khususnya dari Suku Amungme dan Kamoro.
“Tapi hari ini saya sudah dapat jawabannya, PTFI membuka kesempatan untuk putra putri Papua untuk magang, berlatih bekerja di dunia pertambangan. Mereka dilatih dan dibekali dengan keterampilan bekerja sesuai jurusan yang diambil,” papar Paulus.
IPN didirikan pada tahun 2003 sebagai bentuk komitmen sosial PT Freeport Indonesia untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia, khususnya masyarakat Papua untuk menjadi tenaga kerja yang kompeten dan siap kerja. (Redaksi)