TIMIKA, Koranpapua.id- Masyarakat Kampung Waa Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah dengan tegas menolak rencana aksi demonstrasi yang akan dilakukan oleh kelompok masyarakat terhadap Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme-Kamoro (YPMAK).
Agus Natkime, Kepala Suku Waa Banti menghimbau kepada seluruh masyarakat Amungme, Kamoro dan lima suku kerabat agar tidak terprovokasi oleh kelompok yang mencoba mengintervensi YPMAK.
“Kami ini tidak mau mengintervensi YPMAK, tapi banyak kelompok yang beberapa hari ini berusaha memprovokasi terkait YPMAK. Saya melarang keras rencana aksi tersebut,” tegasnya saat ditemui Koranpapua.id, di Mile 32.
Senada dengan Kepala Suku, Maroni Natkime yang merupakan Tokoh Masyarakat Waa Banti mengatakan, isu yang dibangun beberapa tokoh belakangan ini hanya berupaya untuk mempengaruhi masyarakat untuk ikut dalam aksi demo tersebut.
“Hal itu sangatlah tidak benar, sehingga keluarga besar Waa Banti menyatakan sikap bahwa hal itu tidak boleh dilakukan,” tandasnya.
Menurutnya, saat ini seharusnya semua pihak duduk bersama melakukan diskusi untuk mencari kandidat yang terbaik untuk mengisi komposisi kepengurusan YPMAK yang hampir berakhir.
Selain itu pihaknya sangat mendukung upaya PTFI yang mengontrol dana yang disalurkan melalui YPMAK selama ini.
“PTFI sangat luar biasa, banyak sorotan negatif tetapi hal itu karena kurangnya komunikasi. PTFI telah berbuat banyak untuk Amungme, Kamoro dan lima suku kerabat termasuk dana satu persen melalui YPMAK,” timpalnya.
Sementara Jemmy Natkime, Tokoh Waa Banti pada kesempatan yang sama mengaku bahwa pihaknya merupakan pemilik hak ulayat yang terkena dampak permanen atas operasional PT Freeport Indonesia (PTFI).
Meski demikian pihaknya tidak pernah berpikiran untuk kelakukan intervensi terhadap program YPMAK. Sehingga ketika mendengar adanya rencana aksi demo, dirinya merasa terusik.
“Tokoh-tokoh itu bicara provokasi masyarakat untuk lakukan aksi ke YPMAK dan kami tolak rencana aksi itu,” tandas Jemmy.
Menurutnya, jika ingin untuk memperbaiki manajemen YPMAK, harusnya seluruh masyarakat bersama-sama mencalonkan kandidat terbaik untuk dipilih menjadi pemimpin YPMAK yang sebentar lagi berakhir.
“Intinya kami tolak rencana aksi oleh oknum tokoh dan masyarakat. Kalau memang terjadi demo, maka oknum-oknum itu harus diamankan dan diperiksa karena telah memprovokasi masyarakat,” tegasnya. (Redaksi)