TIMIKA, Koranpapua.id- Umat Kristiani di dunia, termasuk di Kabupaten Mimika saat ini berada dalam masa Pra Paskah.
Masa dimana umat Kristiani mempersiapkan diri menyambut Pesta Paskah atau hari kebangkitan Yesus Kristus.
Terkait dengan itu, Pieter Edoway, Ketua Angkatan Muda Kemah Injil (AMKI) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah mengajak semua pihak untuk menjaga situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) agar tetap kondusif.
Apalagi masa Pra Paskah tahun ini bertepatan dengan pelaksanaan tahapan Pemilu, yang dimulai bersamaan tanggal 14 Februari hingga saat ini yang sudah memasuki pleno perhitungan perolehan suara Pemilu 2024.
“AMKI Mimika ingin selama masa Pra Paskah yang bersamaan dengan pesta demokrasi dan pleno perolehan suara Pilpres dan legislatif harus aman. Kami tidak mau ada kejadian yang tidak diinginkan,” ujar Pieter kepada Koranpapua.id di Timika, Sabtu 2 Maret 2024.
Pieter mengungkapkan hak masyarakat dalam memberikan suaranya untuk menentukan siapa calon pemimpin negara dan wakil rakyat di legislatif sudah diberikan pada 14 Februari 2024 lalu.
Setelah memberikan hak suara, sekarang masyarakat perlu mendukung kinerja KPU selaku penyelenggara dalam setiap tahapan, sampai pada penetapan pemenangnya nanti.
Pieter yang saat ini dipercayakan sebagai Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mimika ini, berharap masyarakat tetap menjaga situasi Mimika yang saat ini dalam kondisi aman terkendali.
Ini bertujuan agar kasus-kasus kekerasan yang terjadi pasca Pemilu di kabupaten lain di Papua tidak terjadi di Kabupaten Mimika.
“Kami AMKI sangat menolak aksi-aksi anarkis. Kita ingin Timika sebagai rumah bersama harus aman dan damai,” pintanya.
Menurutnya pesta demokrasi yang bersamaan dengan umat Kristiani mempersiapkan diri dan hati di masa pertobatan ini harus benar-benar ada kedamaian.
Dengan demikian umat Kristiani boleh merayakan dengan penuh suka cita serta penuh kasih diantara sesama umat manusia.
“Kami menolak terjadi anarkis atau lepas anak panah antar sesama pendudukung Caleg hanya gara-gara tidak puas dengan hasil pleno perolehan suara,” tandasnya.
Pieter mengingatkan kepada para Caleg yang suaranya tidak memenuhi standar, jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu murahan yang tidak benar.
Karena sebagai calon pemimpin sesungguhnya harus bisa memilah semua informasi yang masuk.
Apalagi untuk menjadi anggota DPRD Mimika sangat ketat. Dengan jumlah Caleg yang mencapai 500 lebih harus memperebutkan 35 kuota kursi legislatif.
“Kalau selama ini hidupnya kurang bersosialisasi dengan masyarakat pasti banyak tidak dikenal. Kalau modal sosialnya baik dan selalu bersama masyarakat dalam setiap kegiatan pasti bisa mendapat suara banyak,” timpalnya. (Redaksi)