TIMIKA, Koranpapua.id- Puluhan kaum muda Orang Asli Papua (OAP) di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah diingatkan untuk menjauhi Narkoba, pergaulan bebas yang bermuara pada seks bebas yang dapat merusak masa depan generasi Papua kedepan.
Peringatan ini disampaikan Septinus Timang, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Hukum Kabupaten Mimika ketika membuka sosialisasi tentang bahaya dan penyalahgunaan Narkoba, Seks Bebas serta HIV-Aids dikalangan pemuda, khususnya pemuda OAP.
Kegiatan sosialisasi yang berlangsung di salah satu hotel di Timika, Kamis 5 September 2023 digagas oleh Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga dan Kebudayaan Mimika.
Hadir pada kegiatan ini, Jacob Toisuta, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga dan Kebudayaan dengan pemateri Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Mimika, Kompol Mursaling.
Septinus Timang menegaskan perkembangan penyebaran Narkoba saat ini tidak hanya di kota-kota besar di Indonesia, tetapi Mimika juga sudah menjadi pintu masuk Narkoba. Bahkan peredarannya sudah masuk hingga ke wilayah pegunungan.
Menurutnya lewat organisasi kepemudaan sebagai wadah untuk menangkal sejak dini dalam penyalahgunaan Narkoba, pergaulan bebas, seks bebas serta HIV -Aids.
Septinus meyakini melalui kegiatan ini mampu memberikan dampak positif bagi masa depan generasi Papua, khususnya Mimika yang lebih baik.
Hidup dijaman keterbukaan dengan beragam informasi yang begitu mudah diakses, Septinus berpesan kaum muda Papua harus menjaga diri dengan baik supaya tidak terjerumus dalam pergaulan bebas, Narkoba dan seks bebas.
Melalui kegiatan ini diharapkan memberikan pengetahuan baru bagi peserta sebagai generasi muda penerus bangsa, dalam memproteksi dirinya dari kemajuan teknologi yang terus berkembang agar bisa menghindari setiap aktivitas yang merugikan diri sendiri.
Kepada para peserta, Septinus juga mengingatkan untuk membangun komunikasi yang baik dengan narasumber, dengan bertanya sebanyak-banyaknya apa dampak negatif jika terlibat dalam penyalahgunaan Narkoba, seks bebas dan HIV-Aids.
Ini bertujuan sepulang dari kegiatan ini bisa membawa sesuatu yang baik untuk dibagikan kepada kaum muda yang lain.
Mensukseskan kegiatan ini pemerintah membutuhkan peran serta dari TNI-Polri dan masyarakat. Semua harus bersinergi agar semua informasi negatif yang beredar di media sosial dapat ditanggalkan.
Apalagi informasi negatif yang terjadi di luar, hanya hitungan detik sudah diketahui oleh siapa saja, dan dapat mengubah mindset seseorang.
Karenanya harus ditanggulangi secara bersama, apalagi saat ini Indonesia merupakan negara urutan ketiga dalam penggunaan media sosial. (Redaksi)