TIMIKA, Koranpapua.id- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Mimika diminta untuk segera melakukan pengerukan di sekitar pelabuhan Kokonau, Distrik Mimika Barat yang saat ini mengalami pendangkalan.
Dengan dilakukan pengerukan maka kapal perintis bisa sandar di pelabuhan untuk melayani masyarakat pesisir. Desakan ini disampaikan Jhon NR Gobai, Anggota DPRD Papua kepada koranpapua.id, Selasa 19 September 2023.
Informasi terkait pendangkalan ini terungkap dalam pertemuan dirinya bersama Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Darat dan Kabid ASDP Dishub Mimika, Senin 18 September 2023.
Dalam pertemuan itu, Kabid ASDP menjelaskan bahwa pemerintah sudah melakukan penggalian kanal di sekitar pelabuhan Kokonao, dan tinggal dilanjutkan dengan pengerukan agar memudahkan aktivitas kapal perintis saat masuk di Kokonao.
Pendangkalan juga terjadi di wilayah timur Mimika, seperti Otakwa, Jita dan Agimuga. Karena Mimika merupakan kabupaten yang memiliki puluhan sungai dan juga digunakan sebagai jalur transportasi, maka harus dilakukan pengerukan.
“Biaya sewa perahu mahal, tidak semua masyarakat punya perahu motor. Karena itu diperlukan adanya kapal perintis untuk mengangkut manusia dan barang. Dengan demikian harganya lebih murah, mestinya ini menjadi perhatian semua pihak,” harapnya.
Membuka akses pelayanan transportasi menjadi hal yang sangat penting untuk menunjang pelayanan pemerintahan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi rakyat secara merata sampai ke distrik-distrik pesisir.
Dengan hadirnya kapal Perintis warga pesisir dapat mengangkut hasil pertanian, perkebunan, hasil laut dari kampung-kampung untuk dijual di kota Timika.
Dijelaskan, selain Pomako di Mimika belum ada distrik yang dilayani oleh pelayanan perintis yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.
Hal itu selain disebabkan oleh faktor pendangkalan yang sering terjadi, juga penyediaan sarana pelabuhan yang juga masih terbatas.
Kokonao mempunyai sebuah pelabuhan sangat layak yang telah dibangun oleh pemerintah, sedangkan Agimuga mempunyai pelabuhan yang dibangun oleh LPMAK.
Begitupun di Sipusipu, Distrik Jita juga terdapat pelabuhan yang telah dibangun oleh Pemerintah Provinsi Papua.
Ia berharap ada andil dari PT Freeport Indonesia untuk ikut berpartisipasi mendorong pembangunan sarana pelabuhan yang layak.
Termasuk membantu melakukan pengerukan pada alur-alur pelayaran dan sekitar pelabuhan untuk mempermudah bersandarnya kapal perintis.
Ia membandingkan di wilayah Nabire, Napan Weinami, Mambor dan Moor mempunyai pelabuhan yang bagus. Sementara Distrik Yaur terdapat Dermaga Logpon di Waubu, Wapoga dan Teluk Umar mempunyai dermaga kayu.
Sarana-sarana ini haruslah dapat dimanfaaatkan untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan guna mendekatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan ekonomi kepada masyarakat.
Gobay menambahkan dalam pertemuan dengan Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Kementerian Perhubungan Republik Indonesia sebelumnya, telah menunjukan trayek-trayek perintis yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan.
“Saya sungguh mengapresiasi Kabupaten Asmat yang telah mengupayakan untuk sejumlah titik di Kabupaten Asmat dilayani oleh kapal perintis yang berpangkalan di Kabupaten Merauke,”paparnya.
Di wilayah Utara Kabupaten Biak Numfor dan juga Kabupaten Yapen Waropen dan Kabupaten Mamberamo Raya semua mendominasi trayek-trayek dari kapal perintis.
Pelayanan ini merupakan suatu prestasi yang perlu diapresiasi, karena telah diupayakan oleh para stakeholder untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sudah saatnya pemerintah daerah di Papua Tengah berpikir untuk bersama-sama bergandeng tangan mendorong agar pelayanan kapal perintis dapat menyinggahi beberapa distrik di pesisir selatan wilayah Kabupaten Mimika. Misalnya Potowaiburu, Kokonao, kekwa, Sipu sipu, Jita dan Agimuga. (Redaksi)