TIMIKA, Koranpapua.id- Bencana tanah longsor dan banjir yang merusak tiga jembatan di dua kampung dalam wilayah distrik Tembagapura 25 Agustus 2023 lalu, mengakibatkan aktivitas warga sangat terbatas.
Kerusakan jembatan harus segera diperbaiki, karena selama ini menjadi satu-satu akses masyarakat untuk menuju ke lahan pertanian (kebun). Apabila dibiarkan terlalu lama akan sangat berdampak terhadap ketersediaan kebutuhan makan warga setiap hari.
Terkait dengan ini masyarakat dua kampung melalui Kepala Distrik Tembagapura, Thobias Yawame, Kepala Kampung Baluni, Obet Janampa dan Kepala Kampung Jagamin, Kardo Omaleng meminta PT Freeport Indonesia segera membangun kembali tiga jembatan tersebut.
Menurut mereka permintaan kepada Freeport, dikarenakan dua kampung tersebut masuk dalam wilayah kawasan kontrak karya perusahaan. Hal itu disampaikan Kadistrik Tembagapura, Thobias Yamawe kepada Koranpapua.id di sela-sela penyerahan Bahan Makanan (Bama) untuk korban bencana di Kampung Jagamin, Rabu 30 Agustus 2023.
Thobias menuturkan, kepada dirinya warga sudah menyampaikan bahwa mereka saat ini tidak bisa lagi beraktivitas untuk berkebun. Karena tiga jembatan yang menghubungkan kampung dan kebun terputus diterjang banjir.
Bencana alam kali ini merupakan yang kedua setelah musibah yang sama terjadi pada 31 Juli 2000 lalu. Menurutnya pada peristiwa pertama masyarakat sudah menyampaikan aspirasi secara tertulis maupun lisan kepada PT Freeport Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Mimika untuk membangun jembatan baru.
Namun permintaan itu sampai dengan terjadi bencana kedua pada 25 Agustus 2023 belum juga terealisasi. “Masyarakat lebih menuntut kepada Freeport yang bangun. Mereka beralasan wilayah yang mereka tinggal masuk dalam kawasan kontrak karya perusahaan,” ujar Thobias.
Karena belum adanya respon atas permintaan warga pada bencana pertama, maka tiga tahun lalu saat penyerahan bantuan Bama di wilayah itu, warga tidak mengizinkan Thobias untuk pulang.
“Mereka tidak mau lagi kirim aspirasi tertulis maupun lisan kepada pemerintah. Masyarakat tuntut Freeport harus segera bangun tiga jembatan supaya akses kembali lancar,” tandas Thobias.
Thobias mengungkapkan total keseluruhan terdapat 12 jembatan termasuk tiga jembatan besar yang sudah putus. “Tadi masyarakat menyampaikan aspirasinya cukup tajam. Harap segera respon permintaan mereka,” pintanya.
Sebagai kepala distrik, Thobias mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Domingggus Robert Mayaut yang sudah langsung turun ke Kampung Jagamin untuk melihat langsung kondisi jembatan yang terputus.
” Saya apresiasi karena langsung direspon cepat oleh PUPR. Terima kasih juga kepada bapak Pj Bupati Mimika yang langsung ambil tindakan cepat untuk bawa bantuan makanan sampai di kampung dengan aman,” tambah Thobias.
Permintaan yang sama juga disampaikan Obet Janampa, Kepala Kampung Baluni. “ Saya minta Freeport dan pemerintah daerah untuk segera membangun jembatan, untuk memudahkan akses masyarakat,” pinta Obet singkat.
Kardo Omaleng, Kepala Kampung Jagamin menuturkan, tiga jembatan yang rusak merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan rumah ke kebun. Karenanya ia berharap agar jembatan baru dibangun permanen sehingga bisa bertahan lama.
“Letak rumah dan kebun bersebelahan dibatasi dengan kali yang besar. Putusnya jembatan ini masyarakat merasa jantung mereka sudah dicopot, tidak bisa ke mana-mana lagi,” keluhnya. (redaksi)