TIMIKA, Koranpapua.id- Pemerintah Kabupaten Mimika terus melakukan berbagai persiapan menuju Smart City. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) adalah menggelar Focus Group Discusion (FGD).
Kegiatan ini bertujuan mengimplementasi program pengembangan dan pengelolaan ekosisten kota cerdas dan menindaklanjuti hasil evaluasi Smart City tahap satu.
FGD yang berlangsung di Hotel Swiss Belinn, Kamis 20 Juli 2023 menghadirkan tenaga ahli dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi (STE dan IIT) Bandung.
Hadir sebagai peserta, para Kasubag program dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan satu orang tenaga operator yang pernah mengikuti program Smart City sebelumnya.
Dominggus Robert Mayaut, Kepala Dinas PUPR dan Slamet Sutejo, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Mimika juga tampak hadir dalam kegiatan tersebut.
Pj. Bupati Mimika Valentinus S. Sumito dalam sambutannya yang dibacakan Hendritte W. Tandiono, Asisten 3 Setda Mimika mengungkapkan, Kabupaten Mimika pertama kali masuk dalam salah satu kota cerdas di Indonesia pada tahun 2017.
Ketika itu infrastruktur teknologi komunikasi belum dimaksimalkan dalam mengimplementasikan pelayanan prima kepada masyarakat. Meski demikian Kementerian Kominfo melalui tim penilai pada saat itu, tetap memilih Mimika sebagai salah satu kota cerdas dari 25 kota cerdas tahap pertama di Indonesia.
Prestasi itu merupakan berkat komitmen Pemerintah Kabupaten Mimika dalam mengimplementasi sumber daya teknologi dan sumber daya manusia, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan Smart City dalam layanan kedepan.
Ekonomi dan pelayanan pemerintah menjadi wajib dilakukan, karena dinamika dan harapan publik yang begitu besar kepada pemerintah melalui pelayanan yang berkonsep multi payment dan multi services menuju one stop service.
Dengan konsep ini mendorong pembangunan infrastruktur teknologi guna mendukung penerapan sistim pemerintahan berbasis elektronik. Dimana teknologi digunakan untuk menyelesaikan berbagai persoalan layanan yang selama ini dihadapi.
Menurut Pj Bupati, melalui konsep kota cerdas Pemerintah Kabupaten Mimika ingin membangun ekosistim kota cerdas, untuk penyelesaian berbagai permasalahan termasuk pelayanan publik agar berjalan lebih cepat, mudah, terbuka, pasti dan non diskriminatif.
Dengan demikian diperlukan gagasan inovatif dari organisasi perangkat daerah yang bukan hanya tentang aplikasi, melainkan berbagai inovasi kerja untuk dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Mimika.
Kota cerdas bukan dilihat dari seberapa banyak teknologi aplikasi yang dimiliki, tetapi seberapa efektif solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi guna memudahkan masyarakat menikmati layanan pemerintah.
“ Jangan ada ego sektoral antara OPD tetapi berkaloborasi satu dengan yang lain untuk kemajuan Mimika yang dicintai,” pesan Pj Bupati. (redaksi)