Timika – Sampai Jumat 9 Juni malam belum ada Surat Keputusan (SK) yang terbitkan Mendagri terkait pemberhentian sementara Plt Bupati Mimika, Johanes Rettob. Kini muncul lagi informasi Pj Sekda Papua Tengah, Valentinus Sudarjanto Sumito akan dilantik mengantikan Johaness Rettob.
Terkait informasi ini membuat Marianus Maknaepeku, Tokoh Masyarakat (Tomas) Kamoro, Kabupaten Mimika Papua Tengah angkat bicara. Ia sangat menyayangkan kebijakan Pemerintah Pusat melalui Kemendagri yang memutuskan untuk melantik Sekda Papua Tengah menggantikan Plt Bupati Mimika Johannes Rettob.
Kepada Koranpapua.id usai menghadiri pertemuan bersama Komite II DPD RI di Rimba Papua Hotel, Jumat 9 Juni 2023 Marianus mengatakan, dirinya sudah mendapatkan informasi A1 dari sumber terpercaya terkait rencana pelantikan tersebut.
Marianus bahkan berani menyampaikan bahwa rencana pelantikan tersebut merupakan hasil konspirasi Wakil Menteri Dalam Negeri Wempi Wetipo yang ambisi mencalonkan diri sebagai Gubernur Papua Tengah pada Pemilu 2024 mendatang.
“Kami sangat sesalkan semua permainan ini untuk menjatuhkan Plt Bupati Mimika,” tegasnya.
Sebagai tokoh masyarakat Mimika, Marianus dengan tegas menolak keputusan pelantikan pejabat pengganti Plt Bupati Mimika. Ia mengingatkan sebagai sesama orang Papua jangan saling sikut. Sebab Jhon Rettob adalah anak Papua yang dilahirkan orang tuanya di Kokonau, Mimika Barat.
Kehadiran Jhon Rettob sebagai pemimpin di daerah ini sangat dibutuhkan masyarakat. Selain mampu melakukan penataan birokrasi yang benar, Jhon Rettob juga figur birokrat yang sangat memahami keluhan masyarakat.
Marianus menyampaikan sudah waktunya anak Kamoro memimpin pemerintahan, karena sebelumnya sudah dipercayakan kepada Bupati Eltinus Omaleng yang adalah anak Amungme.
“Amungme bapak Eltinus. Anak Kamoro itu siapa? Ada John Rettob,” tandasnya.
Dengan kebijakan ini, mantan Anggota DPRD Mimika ini melihat ada permainan sejumlah pejabat asal Papua di pusat.
“Mulai besok kantor bupati tidak akan buka. Kami masyarakat akan palang. Tidak boleh ada yang masuk,” katanya lagi.
Marianus meminta Pemerintah Pusat segera membatalkan SK tersebut. Apabila Wamendagri mempunyai kepentingan politik 2024 jangan korbankan Mimika yang saat ini situasi Kamtibmas aman terkendali.
“Saya minta hentikan. Jika tidak, hari Senin saya bisa lumpuhkan Kota Timika,” ancam Marianus.
Sementara Valentinus Suminto, Pj .Sekda Papua Tengah ketika dikonfirmasi Koranpapua.id melalui telepon sekitar pukul 21.31 WIT untuk memastikan terkait kebenaran informasi ini belum memberikan respon.
“Maaf kami lagi berduka, anak ibu Pj Gubernur meninggal dunia,” jawabnya. (redaksi)