Timika – Puluhan guru olahraga utusan 20 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah mengikuti Kegiatan Pemusatan Pelatihan Daerah tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Keolahragaan (Sport Science) Tahun 2023.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari, Rabu 7 dan Kamis 8 Juni di Hotel Cenderawasih 66 dibuka Paulus Dumais, Asisten I Setda Mimika. Kegiatan yang digagas Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Mimika juga mengundang pengurus Asosiasi Sepakbola Kabupaten (ASKAB), KONI dan Persemi sebagai peserta.
Para guru diminta untuk membentuk tim sepak bola usia dini di sekolah masing-masing, mulai dari kelas VII sampai kelas IX.
Hadir sebagai pemateri Drs. Herwin, M.Pd, Dosen Universitas Negeri Jogjakarta (UNJ) dan Moh. Nanang H. Kusuma, M.Sc.SportMed dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jawa Tengah.
Jacob Toisuta, Kadis Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Mimika mengatakan, usai mengikuti pelatihan ini, para guru diminta untuk membentuk tim sepak bola usia dini di sekolah masing-masing, mulai dari kelas VII sampai kelas IX.
Tim sepak bola sekolah usia dini nantinya akan mengikuti pertandingan mengonyong HUT Kabupaten Mimika tanggal 8 Oktober 2023. Melalui turnamen ini akan diseleksi yang terbaik menjadi pemain sepakbola usia dini daerah Kabupaten Mimika.
Dinas Pemuda dan Olahraga berencana akan melakukan seleksi awal 35 pemain, dan selanjutnya mengerucut menjadi 19 pemain. Belasan pemain ini akan dibina secara khusus oleh pemerintah daerah hingga tamat SMA/SMK.
Jacob berharap anak-anak yang nantinya mendapatkan pembinaan khusus, bisa menjadi atlet sepakbola Mimika yang mempunyai skiil diatas rata-rata.
“Pengetahuan yang diperoleh dapat menjadi bekal dalam mengembangkan minat dan bakat di bidang olahraga. Siapa tahu bisa menjadi pemain Persemi kedepan,” kata Jacob kepada Koranpapua.id saat ditemui disela-sela kegiatan pelatihan.
Kedepannya anak-anak ini juga dipersiapkan sebagai bank data atlet Mimika untuk mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) maupun event-event lain tingkat nasional maupun internasional.
Dalam perekrutan pemain, tetap memprioritaskan anak-anak Mimika Wee, Amungme dan tujuh suku kekerabatan dan non orang Papua. Semua anak direkrut melalui seleksi oleh tim pelatih secara profesional dengan memperhatikan sisi umur dan kesehatan.
Mantan Kepala Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Mimika ini menegaskan, dalam perekrutan nanti untuk kelas VII berjumlah tujuh orang, kelas VIII empat orang dan kelas IX empat orang. Perekrutan beda kelas ini bertujuan mengantisipasi ketika lulus SMP dan tamat SMA tidak bersamaan.
Dengan demikian kerangka pembinaan tidak akan putus. Setelah menyelesaikan SMA, anak-anak bisa direkrut untuk memperkuat barisan Persemi maupun di klub-klub bola yang ada di tanah Papua.
Jacob memastikan semua biaya kebutuhan olahraga, makan minum dan biaya lainnya selama mengikuti pelatihan sampai lulus SMA akan dibiaya pemerintah. Program pembinaan atlet ini tidak hanya pada olahraga sepakbola, tetapi berlanjut dengan pembinaan atletik, futsal dan jenis olahraga lainnya.
“Dananya kecil tapi tidak apa-apa yang penting bisa mengakomodir kegiatan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Nanti setelah program pembinaan mulai jalan baru akan usulkan penambahan dana,” tandas Jacob. (redaksi)