ADVERTISEMENT
Jumat, Mei 9, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Papua Tengah

Tonggoi Papua Buka SMK dan Politeknik Persiapkan Tenaga Kerja Soft Skill di areal Freeport

Harapan bisa menyiapkan SDM untuk diterima bekerja di lingkungan Freeport dan sejumlah perusahaan privatisasinya

29 Mei 2023
0
Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

Timika – Mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal untuk bisa diterima bekerja di lingkungan PT Freeport Indonesia (PTFI), Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Tonggoi Papua berencana membuka SMK Vokasi dan Politeknik.

Saat ini sedang dilakukan berbagai persiapan terkait legalitas dan pembangunan sarana infrastruktur, dan tahun 2024 mulai terima angkatan pertama sebanyak 50 siswa.

Dua lembaga Pendidikan tersebut sesuai rencana akan mulai dibangun tahun ini diatas lahan seluas 200 hektar yang berlokasi di Kampung Karang Senang SP3, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika. Dan tahun 2024 sudah mulai menerima siswa baru.

ADVERTISEMENT

Para siswa nantinya akan belajar selama tiga tahun di SMK, setelah lulus melanjutkan pendidikan selama satu setengah tahun di Politeknik sehingga lama pendidikan secara keseluruan 4,5 tahun.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Frans Pigome, Ketua Umum Tonggoi Papua kepada Koranpapua.id menjelaskan pendirian lembaga pendidikan sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2010, namun terbentur beberapa agenda besar sehingga baru terealisasi tahun 2024.

Baca Juga

Polres Mimika Serahkan Jenasah Mr X ke Dinas Sosial untuk Dimakamkan

Penyelundupan Sopi dalam Coolbox Ikan di Timika Digagalkan, Satu Orang Diamankan

Beberapa agenda besar yang dilakukan beberapa waktu belakangan ini diantaranya pendirian serikat buruh. Setelah hadirnya serikat buruh langsung melakukan pembangunan perumahan karyawan HOPE di Jalan Cenderawasih SP2. Pembangunan perumahan ini setelah melalui tiga kali perundingan dengan Freeport.

Frans Pigome yang ditemui usai acara pembukaan Konferensi Cabang Ke 1 DPC FPE KSBSI Kabupaten Mimika, Papua Tengah di Hotel Cenderawasih, Senin 29 Mei menuturkan, pembukaan lembaga pendidikan ini awalnya diarahkan ke Kabupaten Biak, Jayapura dan Timika. Namun dikarenakan resorsis terbatas dan banyak memakan waktu, maka diputuskan dibangun di Timika.

Dengan harapan bisa menyiapkan SDM untuk bisa diterima bekerja di lingkungan Freeport dan sejumlah perusahaan privatisasinya. “Ini sesuai dengan visi misi Presiden Joko Widodo menyiapkan SDM yang handal,” jelas Frans.

Mendukung pembangunan itu, sudah ada dua kontraktor privatisasi yang ikut membantu anggarannya. Meski tidak menyebut nama kontraktor, namun Frans mengatakan kedua perusahaan itu akan menginvestasikan dana masing-masing Rp5,5 miliar dan Rp1,5 miliar.

Pihak kontraktor berharap setelah Tonggoi luluskan para siswa bisa langsung terserap ke dunia kerja di lingkungan Freeport. Saat ini sedang dilakukan berbagai persiapan terkait legalitas dan pembangunan sarana infrastruktur, dan tahun 2024 mulai terima angkatan pertama sebanyak 50 siswa.

“Jurusan SMK Vokasi akan dibuka beberapa jurusan yang berhubungan dengan industri seperti elektrik, alat berat, pengalasan, pertukangan dan  housekeeping. Semua jurusan disesuaikan dengan kebutuhan industri di area kerja Freeport,”papar Frans sembari menuturkan, penerimaan siswa dibuka untuk umum, dan tidak ada kekhususan kepada karyawan.

Anak-anak Mimika harus memiliki kompetensi yang handal. Karena regulasi pemerintah mengharuskan semua SDM anak Indonesia harus mempunyai kemampuan kompetensi yang tinggi. Dengan demikian SDM anak-anak Mimika bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar.

Jumlah siswa angkatan pertama ditargetkan 50 orang. Jumlah tersebut bisa bertambah jika mendapat dukungan dari pemerintah maupun Freeport. Untuk tenaga pengajar akan disiapkan oleh kontraktor yang ikut berinvestasi, termasuk menyiapkan instruktur, silabus dan tempat magang.

“Sekolah masuk prabayar, karena tidak dibiayai oleh siapa-siapa. Semua lewat SMK dulu, jadi kepada anak-anak yang sekarang duduk di SMP nanti setelah lulus  bisa melanjutkan di SMK,”ajak Frans. (redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Konsep Otomatis

Polres Mimika Serahkan Jenasah Mr X ke Dinas Sosial untuk Dimakamkan

9 Mei 2025
Konsep Otomatis

Penyelundupan Sopi dalam Coolbox Ikan di Timika Digagalkan, Satu Orang Diamankan

9 Mei 2025
Konsep Otomatis

Tempat Pemakaman Umum di Timika Penuh, Tiga Tahun DKPP Usulkan Lokasi Baru Belum Diakomodir

9 Mei 2025
Konsep Otomatis

DKPPP Mimika Akan Proses Sisa Pembayaran Pengadaan Enam Bidang Tanah untuk Kepentingan Pemerintah

9 Mei 2025
Konsep Otomatis

TMMD Mimika Kejar Target, Hari Ketiga Proyek Sumur Bor Air Bersih Capai Delapan Persen

9 Mei 2025
Paus Leo XIV Resmi Menjadi Pemimpin 1,4 Miliar Umat Katolik di Dunia, Pertama dari Amerika

Paus Leo XIV Resmi Menjadi Pemimpin 1,4 Miliar Umat Katolik di Dunia, Pertama dari Amerika

9 Mei 2025
Next Post

Pengurus DPC FPE KSBSI Gelar Konferensi Cabang Ke- I, Frans Pigome: Harus Bersatu Seperti Sapu Lidi

Masuk Babak 34 Besar Nasional, Tim Futsal Mimika Bertanding di Gorontalo

Gallery Foto Konferensi Cabang Ke- I Federasi Pertambangan dan Energi- Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FPE-KSBSI) Cabang Kabupaten Mimika

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id