Timika – Tingginya angka kesakitan malaria sebagai akibat kurangnya menjaga pola hidup sehat mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika untuk melakukan sosialisasi muatan lokal malaria kepada 40 guru SD di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Informasi seputar malaria sangat penting diketahui para guru, supaya dapat diajarkan kepada anak didik mengenai menjaga pola hidup sehat dan selalu waspada terhadap malaria.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Sentra Pendidikan, Kamis 11 Mei 2023 dibuka secara resmi oleh Marsel Mameyau, Sekretaris Dinkes Mimika dengan menghadirkan dua nara sumber dari Dinkes Mimika yakni, Kepala Seksi P2M, Kamaludin dan dr.Chavia selaku pendamping malaria.
Marsel Mameyau dalam sambutan mengatakan, Mimika menjadi kabupaten penyumbang malaria terbesar jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Papua Tengah. Dan apabila seseorang terkena malaria dan tidak diobati dengan baik bisa mengakibatkan kematian.
Untuk itu kepada para guru, Marsel berharap setelah mengikuti sosialisasi bisa menjelaskan kepada anak didik untuk menjaga pola hidup sehat dan selalu waspada terhadap malaria.
“Malaria mengancam nyawa jika tidak ditangani secara cepat. Ada gejala maria segera dibawa ke klinik atau puskesmas untuk diobat. Kalau petugas tidak mau layani lapor saja ke dinas,” pesan Marsel.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan, Frida Ester Lefina Somnaikoeboen, S.Pd mewakili Kepala Dinas Pendidikan Willem Naa menuturkan, pengetahuan seputar malaria sangat penting diketahui para guru, karena berhubungan dengan kesehatan anak didik.
“Guru dan murid harus tau gejala malaria, karena kalau sakit sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah,” tandas Lefina.
Dikatakan Lefina, sosialisasi ini lebih diutamakan guru sekolah dasar, karena selain anak-anak belum terlalu memahami malaria, juga pesan yang disampaikan guru akan lebih didengar dan diikuti ketimbang pesan yang disampaikan oleh orang tua di rumah.
“Guru adalah ujung tombak bagi masyarakat. Apa yang diajarkan pasti anak itu dengar daripada orangtua,” tandasnya sembari menambahkan guru dapat membentuk karakter anak mulai dari kelas satu. Anak-anak SD perlu ditanamkan hal baik sejak dini, sehingga nanti setelah ke jenjang SMP dan SMA tinggal dilajutkan saja.
Sementara Kepala Seksi P2M Dinas Kesehatan Mimika, Kamaludin mengemukakan sosialiasi muatan lokal tentang malaria digagas oleh Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Unicef.
Sosialisasi malaria menyasar ke sekolah karena selama ini Dinkes mengalami kesulitan untuk bisa mengubah perilaku masyarakat yang masih menganggap malaria itu hal yang biasa.
“Kita inginnya materi-materinya malaria bisa masuk ke sekolah supaya anak-anak betul-betul diberikan pengetahuan yang benar tentang malaria. Anak-anak bisa sebagai agen perubahan untuk lingkungan sekolahnya,” pungkas Kamaludin. (redaksi)