Timika – Para guru SD Inpres Kwamki II, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika Papua Tengah mengembalikan 123 anak didik kepada orangtua setelah enam tahun menimbah ilmu di lembaga sekolah tersebut.
Pengembalian anak didik dikemas dalam acara penamatan siswa-siswi SD Inpres Kelas VI Tahun Ajaran 2022/2023 yang berlangsung di Hotel Grand Tembaga, Selasa 30 Mei.
“Rajin belajar agar kamu menjadi pintar dan menjadi orang hebat lebih daripada saya dan guru-gurumu saat ini. Saya harap kalian ada yang jadi bupati, gubernur bahkan presiden. Harus punya cita-cita yang tinggi”
Willem Naa, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika dalam sambutannya berpesan kepada anak-anak yang akan lulus untuk berpikir kedepan. Masih membutuhkan waktu panjang untuk meraih cita-cita.
Lupakan semua pengaruh yang kurang baik dan lebih fokus belajar. Karena anak-anak merupakan aset dan generasi bangsa yang dinantikan Papua dan Kabupaten Mimika.
“Rajin belajar agar kamu menjadi pintar dan menjadi orang hebat lebih daripada saya dan guru-gurumu saat ini. Saya harap kalian ada yang jadi bupati, gubernur bahkan presiden. Harus punya cita-cita yang tinggi,” pesan Wilem.
Setelah lulus dan selanjutnya masuk SMP akan bertemu dengan teman-teman tamatan sekolah lain. Karenanya harus mampu bersaing, sehingga bisa menjadi yang terbaik dan mampu melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Apalagi kedepan dunia kerja membutuhkan kompetisi.
Wilem juga mengingatkan agar menyiapkan diri dari sekarang supaya bisa bersaing. Tetap menjaga nama baik almamater, meskipun nanti sudah masuk SMP, SMA maupun perguruan tinggi.
“Berdoa untuk bapak ibu guru. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka orang sederhana yang bisa mengubah manusia dari yang tidak tahu apa-apa bisa membaca, menulis dan berhitung,” timpal Wilem sembari menambahkan jika suatu saat nanti sudah menyelesaikan studi di perguruan tingggi bisa kembali membangun Mimika.
Heronia Maruanaya, Kepala SDI Kwamki II dalam kesempatan itu mengatakan tahun ini sekolah yang dipimpinnya menamatkan 123 siswa dan merupakan angkatan ke-41.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Pendidikan, orangtua murid, anak didik dan panitia yang sudah bekerja keras untuk mensukseskan acara ini.
Dikatakan angkatan pertama sekolah ini hanya menamatkan dua orang murid. Keduanya saat ini berkarya di Timika. Meski tidak menyebut namanyanya, namun satu orang saat ini sudah menjadi kepala sekolah dan satunya bekerja sebagai karyawan PT Freeport Indonesia.
Sampai usia sekolah 41 tahun sudah menamatkan ribuan anak didik. Mereka saat ini menyebar di seantero nusantara dengan berbagai profesi.
“Ada yang menjadi pejabat, polisi-TNI, anggota DPRD, guru, karyawan swasta dan pengusaha. Tidak saja berkarya di Papua tetapi di seluruh Indonesia,” paparnya.
Ia sangat berharap tamatan tahun 2023 kedepannya bisa menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Saat ini tidak hanya membutuhkan generasi cerdas tetapi juga religius. Belajar yang rajin sehingga nantinya di SMP mampu bersaing dan tetap membawa nama baik SDI Kwamki II.
Kepada orangtua ia menghimbau untuk terus memberi perhatian dan motivasi sehingga anak-anak merasa terpacu dalam meraih cita-cita.
“Terima kasih telah percayakan kami guru-guru untuk mendidik anak-anak selama enam tahun,” tandasnya.
Toni Leisubun, Ketua Panitia Penamatan dalam menyampaikan laporan panitia menegaskan kehadiran orangtua merupakan satu dorongan dalam mendukung proses belajar anak. “Berhasil dan tidaknya sebuah acara tergantung dari dukungan kita. Sumber dananya sukarela dari orangtua. Kehadiran kita di sini bentuk dukungan bagi anak-anak kita,” tutup Roni. (redaksi)