TIMIKA, Koranpapua.id – Implementasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat Kabupaten Mimika masih menjadi tantangan besar.
Terutama yang menjangkau lintas tatanan seperti rumah tangga, sekolah, tempat kerja, fasilitas kesehatan, hingga fasilitas umum.
Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar hidup bersih dan sehat, Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika melaksanakan Seminar PHBS Tatanan Rumah Tangga di enam distrik.
Keenam distrik yang berada di wilayah kota Timika dan sekitarnya yaitu, Distrik Kuala Kencana, Distrik Iwaka, Distrik Kwamki Narama, Distrik Mimika Baru, Distrik Wania, dan Distrik Mimika Timur.
Selama pelaksanaan seminar yang berlangsung sejak tanggal 9 sampai 17 September 2025, materi seputar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi yang utama yang disampaikan narasumber kepada masyarakat.
Selain PHBS menjadi program strategis dalam pembangunan kesehatan, melalui program ini juga bertujuan memberdayakan masyarakat agar tahu, mau, dan mampu menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Rumah tangga memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam pencegahan penyakit, termasuk malaria.
Kebiasaan sederhana seperti menjaga kebersihan lingkungan, menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, tidur dengan kelambu berinsektisida.
Serta segera mungkin mengakses pelayanan kesehatan saat sakit sehingga dapat menurunkan risiko penularan malaria.

Program PHBS juga sejalan dengan target eliminasi malaria tahun 2030. Sebab melalui kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk membangun kesadaran kolektif.
Sekaligus memperkuat komitmen bersama lintas sektor, kader, dan masyarakat dalam mendukung perubahan perilaku sehat berbasis keluarga.
“Pencegahan malaria tidak hanya bisa diselesaikan melalui pelayanan kesehatan, tetapi membutuhkan keterlibatan aktif masyarakat,” ujar Lenni Silas, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Mimika.
Karena itu menurut Lenni, penguatan perilaku hidup sehat di rumah tangga sangatlah penting untuk diperhatikan.
Dikatakan, seminar ini bertujuan meningkatkan dukungan dan kolaborasi lintas sektor serta mendorong partisipasi masyarakat dalam penerapan PHBS di tingkat rumah tangga.
Dan secara khusus, kegiatan ini difokuskan pada:
* Menyampaikan kondisi terkini capaian PHBS tatanan rumah tangga.
* Menguatkan peran distrik, kelurahan/kampung, RT/RW, kader kesehatan dan kader masyarakat lainnya.
* Mengidentifikasi hambatan dan solusi pelaksanaan PHBS serta eliminasi malaria.
* Menyusun rencana tindak lanjut bersama dalam perubahan perilaku masyarakat.
* Memberikan edukasi tentang PHBS rumah tangga terkait pencegahan malaria.
* Meningkatkan keterlibatan keluarga dalam menjaga kebersihan lingkungan.
* Menguatkan peran kader dan tokoh masyarakat sebagai penggerak PHBS.
*Mendorong komitmen bersama eliminasi malaria berbasis rumah tangga serta kampanye GERMAS dan PHBS tingkat distrik.

Hadir dalam kegiatan seminar itu perwakilan 60 orang di setiap distrik yang terdiri dari kepala distrik, kepala kampung/lurah, ketua RT, TP-PKK, Bhabinkamtibmas, tokoh masyarakat, tokoh agama.
Termasuk tokoh perempuan, kader Posyandu, kader kesehatan lingkungan, kader pemberdayaan masyarakat, perwakilan sekolah, ibu rumah tangga, serta unsur Puskesmas.
Adapun acara yang dilaksanakan dalam seminar itu mencangkup presentasi, dialog, diskusi kelompok, hingga penyusunan rekomendasi dan komitmen bersama rumah tangga ber-PHBS.
Hadir sebagai narasumber dalam seminar itu, Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Mimika, serta pemaparan dari Puskesmas terkait capaian PHBS di wilayah distrik.
Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir komitmen nyata dari masyarakat dan pemangku kepentingan untuk menjadikan rumah tangga sebagai basis utama penerapan PHBS sekaligus pencegahan malaria.
Dengan dukungan lintas sektor, kader, dan partisipasi aktif masyarakat, target eliminasi malaria di Kabupaten Mimika dapat tercapai sesuai rencana nasional tahun 2030. (Redaksi)