TIMIKA, Koranpapua.id– Warga Mimika pendukung Bupati dan Wakil Bupati, Johannes Rettob-Emanuel Kemong (JOEL) diingatkan untuk tidak meminta imbalan, mendapatkan posisi tertentu dalam pemerintahan maupun pekerjaan proyek setelah berhasil mengantarkan JOEL menjadi Mimika 1 dan Mimika 2.
Hal ini disampaikan Pastor Amandus Rahadat, Pastor Paroki Katedral Tiga Raja dalam khobahnya di mimbar gereja, pada perayaan misa hari Minggu 27 April 2025.
Mengawali khobatnya itu, Pastor Amandus mengatakan, berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya.
“Saya mau mengawali khotbah ini dengan sebuah pantun ubur-ubur ikan lele, masih suburkah keyakinan ale”
Disampaikan, ungkapan sabda yang kita baru dengar dalam Injil, berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya harus dilihat dalam konteks pesan hari ini, pesta kerahiman ilahi dengan motto Yesus Engkaulah Andalanku, Yesus Aku Berharap Padamu.
“Mari kita lihat konteks ceritanya, sejak kedua belas Rasul mengikuti Yesus andalan mereka adalah Yesus sang Mesias, sang Mesias yang sudah dinantikan berabad-abad kedatangannya. Faktanya Yesus sang Mesias itu mati bahkan terkesan mati konyol,” kata Pastor Amandus.
Dalam peristiwa penyaliban karena peristiwa pembunuhan itu, andalan para murid hancur berantakan. Dan karena pembunuhan itu harapan Thomas sirna tidak berbekas.
Pengalaman itu menghantar Thomas pada kata-kata berikut “Sebelum aku melihat sendiri bekas paku pada tangannya, sebelum aku mencucukkan jariku pada luka-luka di lambung dan di kaki itu, aku tidak percaya”.
Delapan hari kemudian, para murid masih berkumpul di ruang tertutup. Thomas ada di situ dan Yesus tiba-tiba datang dan langsung menuju ke Thomas.
“Thomas mari lihatlah tanganku dan lihatlah lambungku, letakkan tanganmu pada luka-luka itu, berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya”.
“Di mana letak permasalahan di mana letak masalah, andalan Thomas adalah Yesus Mesias, tetapi bayangan dan harapan Thomas adalah Mesias politik adalah Mesias politik itu akan menghidupkan kembali kerajaan Raja Daud”.
Mesias politik itu akan menyusun pasukan tempur dan setelah sudah siap bersama Mesias politik itu, maju menyerbu, imperium romanum, maka berdirilah kerajaan Daud, kerajaan Israel.
“Itu harapan, tapi harapan itu keliru. Otomatis andalan Thomas salah. Ubur-ubur ikan lele Thomas ale keliru,” pungkas Pastor Amandus.
Dikatakan, di hari Minggu kerahiman Ilahi ini dengan motto yang terkenal yakni soal andalan dan harapan, sebagai Pastor Paroki, dirinya ingin menyoroti beberapa fenomena yang berkembang di Papua, secara khusus di Timika, Kabupaten Mimika.
“Saya memang satu setengah bulan berada di luar paroki, saya di Jakarta tapi saya mengikuti perkembangan paroki ini dari medsos,” ujarnya.
Pastor Amandus menyampaikan bahwa, fenomena pertama terkait Tim Sukses (Timses) JOEL. “Kalau anda di gereja ini anda pasang telinga dan dengar baik-baik, sebuah kisah penuh tanya,” katanya.
Kepada para pendukung JOEL yang sudah bekerja hebat all out sebagai Timses dan telah berhasil mengantarkan JOEL menjadi Mimika 1 dan Mimika 2.
“Dengar baik-baik, tersebar berita-berita yang meresahkan ada ungkapan-ungkapan verbal yang mengungkapkan ketidakpuasan, kamu juga sudah dengar toh suara-suara itu berkata begini,” tandas Pastor Amandus.
“Kami sudah berjuang, lalu kami dapat apa. Dengar tanggapan Pastor mu, dulu waktu engkau putuskan untuk mendukung JOEL, anda bayangkan apa,” tanya Pastor Amandus.
“Apa komitmen anda, apa harapan anda, jangan-jangan saat itu anda berada dalam situasi yang sama dengan Thomas. Dan anda membayangkan bahwa kalau dukungan saya akan memenangkan pertarungan, maka saya akan mendapat posisi posisi tertentu itu kah”.
Atau jika JOEL berhasil menduduki jabatan bupati dan wakil bupati, maka akan mendapatkan proyek. “Itu kah? Ubur ubur ikan lele, anda keliru le”.
Pastor Amandus mengharapkan seharusnya yang ada di angan-angan dan harapan adalah berjuang agar ada orang baik yang akan menjadi bupati dan wakil bupati. Karena orang baik akan bekerja dengan baik.
JOEL akan setia pada janji kampanyenya dan tidak akan mengkhianati rakyat, sehingga daerah ini akan maju dan masyarakat akan menikmati efeknya.
Sebab apabila Bupati dan Wakil Bupati Mimika bekerja dengan baik, maka daerah ini akan maju. Ini yang seharusnya menjadi cara berpikir dan menjadi harapan para pendukung.
“Lah ini belum 100 hari kerja, anda sudah menuntut sesuatu, apalagi tuntutan itu menyangkut ko punya harapan dan hasrat pribadi. Lantas ubur-ubur ikan lele, Anda keliru, keliru besar le” .
Pastor Amandus meminta para pendukung untuk mencoba memperbaiki angan-angan dan harapan agar tidak kecewa, sama dengan Rasul Thomas.
Pada kesempatan yang sama Pastor Amandus juga menyampaikan fenomena kedua yang berkaitan dengan Uskup Orang Asli Papua (OAP) yang akan ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Timika.
Dikatakan, saat ini sudah ada dua Uskup OAP sesuai harapan dan aspirasi banyak warga Papua, baik di kalangan rakyat jelata, rakyat kecil, maupun dari kalangan pejabat.
“Yang kita dengar bahkan dalam pidato-pidato bahwa Uskup yang akan datang harus OAP, syukur itu sudah terjadi, kita semua senang dengan fakta ini”.
Dan berkaitan dengan motto pesta hari ini, soal andalan dan harapan, maka pertanyaan pastormu, apa yang menjadi harapan dengan kehadiran dua Uskup OAP ini.
Berdasarkan data dan fakta hari Minggu kerahiman Ilahi, pastormu menghimbau untuk memperbaiki hati dan pikiran.
Tujuannya agar jangan membangun harapan-harapan yang tidak sejalan dengan harapan gereja universal, sehingga di kemudian hari muncul narasi-narasi yang tidak bagus.
Ia mencontohkan narasi yang tidak enak. “Misalnya saya sebutkan, saya sebut muncul kata-kata seperti, yahh cuman begini kah uskup kita. Yahh mengapa Uskup kita tidak seperti dan kemudian dia sebut nama salah seorang Uskup. Yah kami mau Uskup yang seperti, yang kami harapkan,” bebernya.
Kepada umat lain tidak punya kuasa untuk berbicara, tapi untuk umat Keuskupan Timika dan umat Paroki Katedral Tiga Raja, diingatkan bahwa sudah lima tahun menunggu figur seorang Uskup.
Dengan air mata yang tidak tertahankan dan akhirnya Uskup itu ada, dan saat ini sudah dua uskup OAP.
Dengan hadirnya dua Uskup OAP seharusnya menjadi andalan kita, karenanya perlu mendapatkan dukungan dari semua umat Katolik.
“Mari kita beri dukungan kepada dia, di saat dia menghadapi beban sosial dan beban politik yang menghadang. Ubur-ubur ikan lele harap harapanmu yang macam-macam boleh tapi bodoh jangan,” pesan Pastor Amandus. (Redaksi)