SORONG, Koranpapua.id – Mahasiswa asal Kabupaten Paniai yang tergabung dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Paniai (IPMAPAN) Kota Studi Sorong, Provinsi Papua Barat Daya meminta kepada Pemerintah Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah membangun asrama permanen.
Permintaan ini disampaikan Noak Kayame, Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) IPMAPAN Kota Studi Sorong dalam rilisnya kepada koranpapua.id, Jumat 10 Januari 2025.
Noak mengatakan pembangunan asrama pemanen oleh Pemkab Paniai untuk mahasiswa sebagai bentuk dukungan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Paniai kedepan.
Menurutnya, pemerintah perlu memberikan perhatian khusus bagi segala kebutuhan mahasiswa Kabupaten Paniai yang sedang menuntut ilmu di luar daerah, salah satunya di kota studi Sorong.
Ia mengungkapkan jumlah mahasiswa Paniai yang menempuh pendidikan di Kota Sorong setiap tahun berus bertambah.
“Kami Badan Pengurus IPMAPAN minta dan berharap Pemkab Paniai dapat memberikan perhatian serius untuk segera bangun asrama permanen di Kota Studi Sorong,” harapnya.
Sementara Jeri P. Degei, senior IPMAPAN menyampaikan mahasiswa Kota Studi Sorong siap menjalankan program pengkaderan SDM yang akan menjadi calon pemimpin di Kabupaten Paniai mendatang.
Namun dalam menjalankan program pengkaderan, mahasiswa Paniai terkendala dengan keterbatasan beberapa fasilitas penunjang terutama asrama yang menjadi tempat tinggal.
“Asrama ini berfungsi sebagai tempat untuk kita menikmati kehidupan yang nyaman, tempat untuk beristirahat, berkumpul, dan tempat juga untuk berbagi ilmu. Namun yang menjadi kendala saat ini adalah tempat tinggal,” ujarnya.
Nataniel Yogi, Ketua Asrama Paniai mengungkapkan pembangunan asrama permanen yang baru sangat penting.
Selain sebagai tempat bernaung juga menjadi lokus beraktivitas, interaksi antara mahasiswa dalam satu komunitas mahasiswa Paniai.
Banyak kegiatan rutin yang dilakukan mahasiswa dan pelajar selama ini. Diantaranya penerimaan mahasiswa baru, Natal bersama, sosialisasi, syukuran lulusan sarjana dan beberapa kegiatan lainnya.
“Namun karena belum ada tempat yang layak maka semua kegiatan harus kami sewa,” pungkasnya. (Redaksi)