TIMIKA, Koranpapua.id– Kinerja Anggota DPR Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah mendapatkan kritikan keras terkait pemberian bantuan kepada korban kebakaran yang terjadi di Kota Timika.
Sejumlah kalangan menilai bantuan yang diserahkan terkesan pilih kasih, karena tidak semua korban kebakaran mendapatkan bantuan yang sama dari lembaga wakil rakyat itu.
Untuk diketahui di awal Januari 2025 ini terjadi peristiwa kebakaran di Timika. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun bangunan dan harta benda hangus terbakar.
Adapun peristiwa kebakaran itu berlokasi di Jalan Masbait, Kampung Nawaripi, Distrik Wania.
Kebakaran yang terjadi Sabtu 4 Januari 2025 itu menghanguskan dua unit rumah dan beberapa kamar kos-kosan.
Selanjutnya kebakaran di Jalan Yos Sudarso tepatnya di depan Lapangan Djayanti. Pada peristiwa yang terjadi, Kamis 9 Januari itu mengakibatkan beberapa kios hangus dilalap api.
Besok harinya, Jumat 10 Januari terjadi peristiwa kebakaran secara beruntun di dua lokasi berbeda.
Yakni kebakaran di Jalur I RT 10 Jalan Anggur, SP2. Dalam peristiwa ini api melalap habis satu unit rumah dengan konstruksi semi permanen.
Di hari yang sama juga terjadi kebakaran yang menghanguskan satu bangunan gudang dan 10 petakan yang berada di Lorong Arena Lama, Jalan Hasannudin.
Dari empat peristiwa kebakaran ini, lembaga DPR Kabupaten Mimika baru memberikan bantuan kepada korban kebakaran yang berlokasi di depan lapangan Djayanti.
Sementara korban kebakaran sebelumnya yang terjadi di Jalan Masbait tidak mendapatkan bantuan bahkan tidak dikunjungi sama sekali.
Belum diketahui, apakah pada dua peristiwa kebakaran lain akan mendapatkan bantuan yang sama?
Informasi ini masih kabur, karena belum mendapatkan konfirmasi resmi dari mereka yang berkantor di gedung rakyat tersebut.
Berikut sejumlah kritikan keras yang disampaikan sejumlah kalangan yang dikutip koranpapua.id dari halaman media sosial WhatsApp Grup di Timika.
“Kok DPRD terlalu rame-rame langsung ke TKP. Padahal hari ini mahasiswa ada demo di kantor Dinas Pendidikan kepada dewan sebagian tidak kesana, ambil aspirasi mahasiswa dan duduk bersama Dinas Pendidikan’ (Elois M).
“Mungkin Dewan lebih mementingkan ini kapa, saya tak mau sebut…Kemarin masalah saja tak hadir. ANEH…justru Dewan Puncak yang datang amankan” (AK)
Kritik keras juga disampaikan Yosep H Temorubun, Direktur YLBH Papua Tengah. Berikut beberapa pernyataannya:
“Kebakaran cepat sekali ini DPRD, kemarin orang baku panah di Jalan Baru tidak ada satupun anggota DPRD yang datang, parah sekali”.
“Korban kebakaran di Jjn Masbait DPRD Mimika tidak turun berikan sumbangan…woii DPRD Mimika pilih kasih, stop kalian gaya koboy itu…
“Aneh tapi nyata # Save warga kebakaran Jln Masbait Nawaripi # Save DPRD Kab Mimika pilih kasih”.
“Kita apresiasi ke Dewan memberikan sumbangan ke warga korban kebakaran di Jayanti tetapi harus realistis juga masa warga korban kebakaran di Jln Masbait Dewan tidak turun liat mereka”.
Dalam komentarnya, Yosep mengatakan dengan tidak diberikan sumbangan kepada korban kebakaran di Jalan Masbait, maka DPR Mimika tidak menganggap mereka sebagai warga Mimika yang juga perlu mendapatkan perhatian yang sama.
“Mohon maaf mungkin warga Jalan Masbait bukan warga kabupaten Mimika. Memang Dewan Perwakilan Keluarga jadi mereka di Jalan Masbait bukan keluarga dewan,” kritik Yoseph.
Yosep juga meminta warga agar mengecek, apakah anggota DPR Kabupaten Mimika juga memberikan bantuan sumbangan di dua lokasi kebakaran yang terjadi pada Jumat 10 Januari 2025.
Masih banyak lagi komentar warga yang mengkritik kinerja anggota legislatif Mimika peride 2024-2029 yang belum lama ini dilantik. (Redaksi)