TIMIKA, Koranpapua.id- Kementerian Kesehatan dijadwalkan akan melauncing Program Mimika Eliminasi Malaria yang dipusatkan di Puskesmas Pasar Sentral, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia sesuai rencana akan datang ke Timika untuk melakukan peluncuran pada tanggal 12 September 2024.
Demikian pernyataan Reynold Ubra, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika kepada koranpapua.id di salah satu hotel di Timika, Kamis 15 Agustus 2024.
Reynold menjelaskan dalam penanganan malaria, Dinas Kesehatan bekerja dengan spirit ‘Tempo Kasih Tuntas’.
Artinya, Tanggulangi eliminasi malaria melalui pemeriksaan darah dan pengobatan, pantau kepatuhan pengobatan sampai tuntas.
Spirit ‘Tempo Kasih Tuntas’ kata Reynold, Dinas Kesehatan memulai star dari wilayah pelayanan Puskesmas Pasar Sentral.
Dipilihnya Puskesmas Pasar Sentral, karena wilayah tersebut menempati angka kesakitan malaria tertinggi dan memiliki luas wilayah pelayanan yang menjangkau lima kelurahan dan satu kampung.
Di wilayah itu juga terdapat Pasar Sentral yang selama ini menjadi pusat pergerakan ekonomi kerakyatan.
Mantan Sekretaris Komisi HIV-Aids Mimika ini menuturkan, sebagai pusat pergerakan ekonomi dengan banyak pedagang dan pembeli, seharusnya kondisi pasar lebih sehat.
Tampilan pasarnya berstandar modern, meskipun barang-barang yang dijual kebanyakan pangan lokal atau tradisional.
“Artinya kondisi pasar harus bebas dari sampah, tanpa rumput liar dalam pasar, sebab aktivitas di pasar hampir 1 x 24 jam,” katanya.
Pemerintah berharap pergerakan ekonomi masyarakat tetap berjalan efektif dalam meningkatkan pendapatan, namun pelaku usaha tidak boleh mudah sakit.
Salah satu caranya hanya dengan menjaga lingkungan pasar tetap bersih agar memberikan rasa aman dan nyaman bagi pedagang dan pembeli.
Apalagi aktivitas di Pasar Sentral tidak saja siang hari tetapi sampai malam dengan dibukanya pasar malam dan kafe.
Berkaitan dengan penanganan kesehatan pasar, lanjut Reynold pada pertemuan yang dijadwalkan Sabtu besok, juga melibatkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Termasuk para lurah dan kepala kampung untuk bergabung dalam tim. Tujuannya agar secara bersama-sama bekerja mengurus persoalan yang ada di Pasar Sentral.
Dalam percepatan eliminasi ini, selain pemerintah dan pihak swasta juga peran media menjadi sangat penting dalam memberikan edukasi bagaimana menjaga pola hidup sehat kepada masyarakat.
“Menjaga lingkungan sehat dan eliminasi malaria merupakan tugas dan tanggung jawab semua pihak bukan hanya pemerintah,” tandas Reynold.
Dikatakan terkait dengan persiapan pelaksanaan launcing program tersebut sudah dimulai dibahas dalam pertemuan selama dua hari, Rabu 14 Agustus dan Kamis 15 Agustus 2024.
Dalam pertemuan yang melibatkan tim Dinkes Mimika, PT Freeport Indonesia dan Perdhaki bertujuan untuk menyusun secara detail pelaksanan kegiatan, termasuk anggaran.
“Untuk percepatan eliminasi malaria di daerah ini kita perlu berkolaborasi bersama-sama,” timpal Reynold. (Redaksi)