TIMIKA, Koranpapua.id- Dr. Ribka Haluk, S.Sos. MM, Pj Gubernur Papua Tengah meminta aksi kekerasan yang terjadi di Kabupaten Paniai dihentikan.
Demikian pernyataan Ribka Haluk dalam keterangan tertulis yang di terima redaksi koranpapua.id, Rabu 19 Juni 2024.
Ia mengharapkan tidak ada lagi korban kekerasan yang dialami masyarakat sipil di wilayah itu.
“Saya minta stop kekerasan di Paniai. Tidak boleh terjadi lagi pertumpahan darah, apalagi mengakibatkan masyarakat sipil kehilangan nyawa,” ungkapnya.
Pemerintah Provinsi Papua Tengah akan membahas bersama Forkopimda terkait tidak stabilnya kondisi keamanan secara umum di Kabupaten Paniai akhir-akhir ini.
Ribka tidak ingin Paniai yang merupakan daerah injil dan kabupaten tertua di Provinsi Papua Tengah itu terjadi konflik berkepanjangan.
“Mari kita bersama-sama menyampaikan stop kekerasan. Apalagi yang menjadi korban merupakan masyarakat sipil yang tidak bersalah. Mari kita bersatu menyelesaikan permasalahan dengan baik,” tegasnya.
Ribka telah memerintahkan Pj. Bupati Paniai untuk bekerja ekstra menyelesaikan permasalahan keamanan di daerahnya.
Pj. Bupati Paniai diminta untuk segera merangkul semua pihak untuk kembali memulihkan situasi keamanan agar kembali kondusif.
“Saya telah perintahkan Pj. Bupati Paniai agar bersama Forkopimda dan para tokoh adat, agama, pemuda dan perempuan serta kepala suku untuk bersatu menyelesaikan situasi keamanan disana, agar kembali kondusif,” pungkasnya.
Imbas konflik berkepanjangan akan berdampak langsung kepada masyarakat, sehingga hal ini tidak boleh dibiarkan. Selain itu jalannya pemerintahan dan pelayanan publik akan terganggu.
“Tidak boleh lagi ada penembakan kepada masyarakat sipil. Keamanan harus kembali dipulihkan, tidak boleh kita membuat trauma masyarakat,” tegas Ribka.
Ia mengajak semua pihak bersama-sama menjaga Paniai agar aman dan kondusif, sehingga pembangunan dan perekonomian bisa berjalan dengan baik. (Redaksi)