OKSIBIL, Koranpapua.id- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pegunungan Bintang, bersama Satgas Korpasgat dan aparat gabungan TNI-Polri menggelar sosialisasi pencegahan Penyakit Masyarakat (PEKAT), Jumat 14 November 2025.
Sosialisasi yang berlangsung di lapangan SMP Negeri 1 Oksibil dan diikuti oleh sekitar 350 pelajar, bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bahaya Narkoba, minuman keras, judi, dan perilaku menyimpang lainnya.
Kalep Alimdam, Kepala Kesbangpol Pegunungan dalam sosialisasi itu menekankan pentingnya pembinaan generasi muda menghadapi penyalahgunaan Narkoba di wilayah Pegunungan Bintang.
Kalep Alimdam menjelaskan bahwa Tim PEKAT telah aktif sejak Mei 2025 setelah dibentuk oleh Bupati Pegunungan Bintang.
Ia juga mengingatkan para pelajar untuk menjauhi perilaku menyimpang serta menyebut rencana pemeriksaan kesehatan dan tes urine bagi siswa sebagai langkah pembinaan di masa mendatang.
Jefri D. Singpanki, S.T., Wakil Ketua Komisi C DPRK Pegunungan Bintang dalam kesempatan itu, memastikan dasar hukum penertiban penyakit masyarakat segera disahkan.
Yanuarius Opki, Kepala Distrik Oksibil, mengimbau para pelajar untuk menjauhi rokok sebagai pintu masuk penyalahgunaan Narkoba.
Sementara itu, Fince Titus Giey, Kepala SMPN 1 Oksibil, menegaskan komitmennya untuk menindak tegas siswa yang terbukti mengonsumsi Narkoba maupun minuman keras, termasuk melakukan tindakan yang melanggar hukum
Kapten Pas Achmad Rifai S.Tr.(Han), Danpos Satgas Korpasgat Oksibil, memberikan motivasi agar pelajar menjauhi Narkoba dan penyakit masyarakat.
Ia juga menekankan bahwa menjaga diri dari perilaku negatif adalah langkah penting meraih cita-cita dan membahagiakan keluarga.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan patroli bersama menggunakan mobil dan motor, melintasi jalur SMP Negeri 1 Oksibil – Pertigaan Tugu Kalomdol – Kantor Distrik Oksibil.
Patroli ini sebagai bentuk pengawasan langsung terhadap lingkungan sekolah dan sekitar. Seluruh kegiatan berlangsung tertib dengan dukungan TNI/Polri, Satpol PP, tokoh masyarakat, pemuda, dan guru.
Diharapkan kegiatan ini dapat memperkuat kesadaran pelajar untuk menjauhi penyakit sosial dan meraih masa depan yang lebih baik. (Redaksi)







