Keberadaan Bandara Nabire akan memungkinkan penumpang dari enam kabupaten di Papua Tengah untuk melanjutkan penerbangan ke berbagai tujuan tanpa harus menempuh perjalanan darat yang panjang dan sulit.
TIMIKA, Koranpapua.id– Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diminta segera membuka izin penerbangan bagi maskapai kategori full service, seperti Garuda dan Batik Air, ke Bandara Udara Nabire.
Dengan dibukanya penerbangan full service akan berdampak terhadap meningkatkan pelayanan transportasi udara bagi masyarakat Papua Tengah.
Permintaan itu disampaikan Melkianus Mote, Ketua Asosiasi Bupati Papua Tengah dalam keterangannya yang diterima redaksi koranpapua.id, Kamis 23 Oktober 2025.
Menurutnya, kehadiran maskapai full service di Nabire akan melengkapi layanan yang saat ini didominasi maskapai biaya rendah (low cost carrier).
Sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan moda transportasi udara yang lebih nyaman, efisien, dan berkapasitas besar.
“Ibu Kota Provinsi Papua Tengah bisa menjadi bandara pusat bagi seluruh maskapai penerbangan yang melayani penumpang dan kargo ke berbagai kabupaten di Papua Tengah,” ujar Melkianus Mote.
Dikatakan, keberadaan Bandara Nabire akan memungkinkan penumpang dari enam kabupaten di Papua Tengah untuk melanjutkan penerbangan ke berbagai tujuan tanpa harus menempuh perjalanan darat yang panjang dan sulit.
Ketua Asosiasi Bupati Papua Tengah juga mendorong pembukaan Lapangan Terbang (Lapter) Waghete di Kabupaten Deiyai sebagai bandara pusat untuk pesawat jenis ATR
Melkianus Mote yang juga menjabat sebagai Bupati Deiyai menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajukan surat resmi kepada Kemenhub terkait hal tersebut.
“Kami telah mengajukan surat ke Kementerian Perhubungan untuk membuka Lapter Waghete menjadi bandara pusat jenis pesawat ATR,” tambahnya.
Bandara Waghete sendiri sudah pernah melalui uji pendaratan (test landing) pesawat ATR 72/200 milik Trigana Air pada 2020, yang menunjukkan kelayakan landasan untuk penerbangan jenis tersebut.
Rencananya, rute penerbangan pesawat ATR akan melayani jalur Waghete – Nabire – Timika.
Menurutnya, Bandara Waghete sangat strategis karena dapat melayani penumpang dari beberapa kabupaten di sekitarnya, seperti Paniai dan Dogiyai, yang hanya berjarak sekitar satu jam perjalanan darat.
Sementara itu, Kabupaten Intan Jaya dapat ditempuh dalam waktu sekitar empat jam jika kondisi jalan sudah baik.
“Bandara Waghete layak menjadi bandara pusat pesawat ATR untuk melayani Kabupaten Deiyai, Dogiyai, Paniai, dan Intan Jaya karena jangkauannya sangat dekat,” lanjut Melkianus.
Ia berharap dengan terbukanya akses penerbangan pesawat berbadan besar dan pesawat ATR, masyarakat Papua Tengah akan menikmati akses transportasi udara yang lebih cepat dan nyaman. (Redaksi)










