Pelaku mengaku nekat membakar asrama karena emosi dan marah setelah mendengar bahwa handphone milik adiknya hilang di asrama.
TIMIKA, Koranpapua.id- Unit Reskrim Polsek Kuala Kencana, berhasil menangkap pelaku pembakaran asrama SMA Negeri 5 Mimika, di Sentra Pendidikan, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Pelaku diketahui berinisial YK (19) diamankan tanpa perlawanan pada Rabu 22 Oktober siang sekitar pukul 12.15 WIT.
“Berdasarkan hasil penyelidikan, Unit Reskrim Polsek Kuala Kencana berhasil mengamankan seorang terduga pelaku berinisial YK di wilayah Kampung Mimika Gunung,” ujar Iptu Hempy Ona, Kasi Humas Polres Mimika, malam ini.
Hempy menuturkan, pengungkapan kasus ini berawal dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan bersama Tim Inafis Polres Mimika pada pagi hari.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, petugas memperoleh informasi mengenai keberadaan pelaku.
“Sekitar pukul 12.15 WIT, personel berhasil mengamankan terduga pelaku tanpa perlawanan dan langsung membawanya ke Mapolsek Kuala Kencana untuk dilakukan pemeriksaan,” ujar Hempy.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku nekat membakar asrama karena emosi dan marah setelah mendengar bahwa handphone milik adiknya hilang di asrama.
Pelaku juga mengaku kesal karena beberapa kali kehilangan barang pribadi di asrama tersebut.
“Saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaku dan para saksi. Kami pastikan situasi Kamtibmas di wilayah Sentra Pendidikan tetap aman dan kondusif,” tambah Iptu Hempy Ona.
Seperti diberitakan media ini sebelumnya, peristiwa kebakaran yang melanda asrama putra SMA Sentra Pendidikan Timika, Selasa 21 Oktober 2025 malam, diduga kuat dipicu oleh tindakan sengaja dari salah satu penghuni asrama.
Pelaku diduga nekat membakar asrama setelah kehilangan telepon genggamnya.
AKP Djemy Reinhard, Kapolsek Kuala Kencana, membenarkan bahwa kebakaran tersebut diduga bermula dari persoalan kehilangan HP di lingkungan asrama.
“Yang terbakar itu sesuai informasi yang kami peroleh, latar belakangnya terjadi peristiwa kehilangan HP,” ujar Djemy.
Dikatakan, saat jam makan malam, pelajar yang kehilangan HP itu mengucapkan bahwa kalau HP-nya tidak kembali, dia akan bakar asrama. Dan ternyata pernyataan itu benar dilakukan,” ungkap AKP Djemy.
Dari hasil penyelidikan awal, pelaku yang diduga melakukan pembakaran merupakan salah satu siswa kelas XII. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru










