ASMAT, Koranpapua.id- Indra Guru Wardana yang ditembak mati Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Minggu 21 September di Kampung Ulakin Asmat, akhirnya ditemukan, Jumat 26 September 2025.
Korban ditemukan mengambang di sungai dekat sebatang pohon dengan kondisi tubuh diikat pada mesin ketinting di bagian perut dan dada.
Pencarian korban yang dinyatakan hilang selama enam hari pasca peristiwa penembakan, dipimpin langsung oleh AKBP Wahyu Basuki, Kapolres Asmat.
Ikut dalam operasi pencarian bersama Kapolres, diantaranya AKP Okto Adianto Samosir (Kabag Ops), Iptu Irwan (Padal Penebalan Polsek Suator), Lettu Yondrson Taawe (Danramil Suator).
Ikut juga Iptu M. Hanafi Tambusai (Kasat Reskrim), AKP Okto Adianto Samosir (Kasat Polairud), Ipda Muklis Subandi (Kapolsek Suator) dan juga 10 anggota Polres Asmat dan dua anggota Koramil Suator.
Pencarian dimulai sekitar pukul 09.15 Wit, tim yang dipimpin Kapolres Asmat menggunakan speed 85 PK (4 unit) bertolak dari Kampung Binam, Distrik Suator menuju Kampung Ulakin Distrik Kolof Braza.
Ketika menyisiri sungai-sungai akhirnya kami menemukan jenazah korban yang mengambang di dekat pohon, dengan tubuh yang diikat mengunakan mesin katinting di bagian perut dan dada korban.
“Diperkirakan korban diikat oleh para pelaku untuk mempersulit pencarian jenazah oleh anggota,” ungkap Kapolres Asmat.
Korban yang ditemukan sekitar pukul 10.36 WIT, langsung dievakuasi ke Puskesmas Suator untuk divisum.
Seperti pernah diberitakan koranpapua.id sebelumnya, KKB Kodap XVI Yahukimo pimpinan Elkius Kobak kembali menebar teror kepada warga sipil.
Seorang warga bernama Indra Guru Wardana menjadi korban penembakan di Distrik Kolf Braza, Kabupaten Asmat, Minggu 21 September 2025.
Usai melakukan penembakan, pelaku juga membakar rumah korban hingga rata dengan tanah.
Kombes Pol Adarma Sinaga, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, menambahkan jumlah pelaku diperkirakan enam orang.
Salah satu dari pelaku membawa senjata panjang yang dilengkapi teleskop. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru