ADVERTISEMENT
Kamis, November 13, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Headline

Eme Neme Yauware Memiliki Hak Paten, Dewan Adat Mimika Tegaskan Harus Dilindungi Pemkab Mimika

Pihaknya melihat kemungkinan ada dua frasa antara Eme Neme Jauware dan Mimika Rumah Kita, yang mana menggabungkan dua kalimat yang multi tafsir.

19 September 2025
0
Ucapkan Selamat, Empat yang Terpilih Menjadi Pejabat Utama YPMAK Adalah Terbaik

Anthonius Tapipea, ST. (foto:ist/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id– Semboyan Eme Neme Yauware (Bersatu Bersaudara Membangun) yang dicetuskan di masa kepemimpinan Bupati Mimika Klemen Tinal, sudah sangat akrab di hati masyarakat Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Eme Neme Yauware ini merupakan gabungan bahasa dari dua suku besar di Mimika yakni, Suku Amungme dan Suku Kamoro.

ADVERTISEMENT

Bahkan kalimat yang selalu sering diucapkan di hampir di seluruh kegiatan serimonial pemerintahan, organisasi masyarakat dan lembaga pendidikan, sudah memiliki hak paten terdaftar di HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Semboyan Eme Neme Yauware juga sudah memiliki dasar hukum dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Mimika.

Baca Juga

Satgas Korpasgat Amankan 24 Botol Miras Ilegal di Bandara Nabire, Rencananya Dikirim ke Sugapa

Pemkab Puncak Minta Maaf, Siap Damaikan Warganya yang Bertikai di Timika

Dengan terdaftar di HAKI, maka Eme Neme Yauware telah diberikan perlindungan hukum dan  pengakuan serta mencegah pihak lain menggunakan hak karya tersebut.

Terkait dengan pro kontra yang belakangan ini ramai diperbincangan sejumlah tokoh masyarakat, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika diminta untuk memberikan perlindungan.

Perlindungan Pemkab Mimika, tidak saja terhadap semboyan Eme Neme Yauware, tetapi juga kepada logo daerah, himne dan mars daerah.

Hal itu disampaikan Anthonius Tapipea selaku Wakil Ketua 1 Dewan Adat Daerah Kabupaten Mimika kepada koranpapua.id, Jumat 19 September.

Menurutnya, Eme Neme Yauware tertuang filsafah grassroost masyarakat Amungme Kamoro bersama Pemkab Mimika dan para tokoh pendiri serta pencetus hadirnya pemekaran Kabupaten Mimika di Tanah Amungsa Bumi Kamoro.

“Eme Neme Yauware sudah melekat di hati dan pikiran kita dari segala akar pikiran mereka tentang manusia dan wilayah adat sebagai hak istimewa dimana dalam bahasa Belanda disebut Eigedom,” ujar Anthoni.

Dikatakan, sejak sebelum adanya Otonomi Khusus (Otsus) di Tanah Papua hingga lahirnya Otsus, Eme Neme Yauware sudah ada sebagai suatu kekuatan dan roh serta jadi diri orang Mimika.

“Sebelum Otsus, Eme Neme Yauware sudah hadir untuk menerima semua bentuk perbedaan golongan agama dan untuk membangun tanpa membatasi ruang hidup bagi siapa saja yg datang di daerah ini,” pungkasnya.

Dikatakan, jika hari ini masyarakat akar rumput Mimika sedang merasa terusik dengan kehadiran slogan Mimika Rumah Kita, menurut Anthoni, itu hanya untuk mendukung program Mimika Smart City.

“Itu merupakan pikiran brilian pemerintah yang patut didukung dan di terima, namun kehadiran tagline atau slogan tersebut perlu di sosialisasikan kepada masyarakat akar rumput,” sarannya.

Anthonius menyebutkan bahwa, pihaknya melihat kemungkinan ada dua frasa antara Eme Neme Yauware dan Mimika Rumah Kita, yang mana menggabungkan dua kalimat yang multi tafsir atau Nisbi (mana yang mutlak dan mana yg tdk mutlak).

Terkait dengan polemik ini, Anthonius memberikan saran kepada Bupati Mimika Johannes Rettob dan Wakil Bupati Emanuel Kemong, untuk duduk bersama dua lembaga adat (Lemasa dan Lemasko) untuk membicarakan hal itu.

“Kami harap bupati dan wakil bupati sebagai orang tua memanggil tokoh-tokoh dan masyarakat Lemasa dan Lemasko untuk duduk bersama membicarakan dan mensosialisasikan bentuk tagline dimaksud agar kedepan tidak ada lagi polemik di publik,” katanya. (*)

Penulis: Hayun Nuhuyanan

Editor: Marthen LL Moru

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Perkuat Pengamanan Areal PT Freeport Indonesia, Brimob Polri Berangkatkan 417 Personel

Perkuat Pengamanan Areal PT Freeport Indonesia, Brimob Polri Berangkatkan 417 Personel

13 November 2025
Penyidikan Dugaan Korupsi ATK, Tim Pidsus Kejati Papua Barat Geledah Ruangan Bagian Hukum Pemkot Sorong

Penyidikan Dugaan Korupsi ATK, Tim Pidsus Kejati Papua Barat Geledah Ruangan Bagian Hukum Pemkot Sorong

13 November 2025
Satgas Korpasgat Amankan 24 Botol Miras Ilegal di Bandara Nabire, Rencananya Dikirim ke Sugapa

Satgas Korpasgat Amankan 24 Botol Miras Ilegal di Bandara Nabire, Rencananya Dikirim ke Sugapa

13 November 2025
Pemkab Puncak Minta Maaf, Siap Damaikan Warganya yang Bertikai di Timika

Pemkab Puncak Minta Maaf, Siap Damaikan Warganya yang Bertikai di Timika

13 November 2025
Turun ke Kwamki Narama, Kapolda Papua Tengah Serukan Damai, Jangan Ada Lagi Balas Membunuh

Turun ke Kwamki Narama, Kapolda Papua Tengah Serukan Damai, Jangan Ada Lagi Balas Membunuh

13 November 2025
Dinkes Mimika Targetkan Gedung Puskesmas di Kokonau dan Ayuka Diresmikan Tahun Ini

Dinkes Mimika Targetkan Gedung Puskesmas di Kokonau dan Ayuka Diresmikan Tahun Ini

13 November 2025

POPULER

  • Bupati Mimika Johannes Rettob Jelaskan Alasan Penundaan Pengukuhan 133 Kepala Kampung

    Bupati Mimika Johannes Rettob Jelaskan Alasan Penundaan Pengukuhan 133 Kepala Kampung

    699 shares
    Bagikan 280 Tweet 175
  • 20 Pelajar SMA dan SMK Dogiyai Wakili Provinsi Papua Tengah di Indonesia-Pacific Cultural Synergy 2025

    629 shares
    Bagikan 252 Tweet 157
  • Gubernur NTT Melki Laka Lena Hadiri Musda II Golkar Papua Tengah di Timika

    577 shares
    Bagikan 231 Tweet 144
  • Ketika Pemimpin Melupakan Diaspora: Cermin Pengabaian Empati dari Gubernur NTT terhadap Warganya di Tanah Papua

    569 shares
    Bagikan 228 Tweet 142
  • Datang dengan Seragam Lengkap, Berbaris Rapi, Pengukuhan 133 Kepala Kampung Mimika Malah Ditunda

    566 shares
    Bagikan 226 Tweet 142
  • Kabupaten Mimika Diguncang Gempa 4,2 Magnitudo, Goyangannya Tidak Terasa

    541 shares
    Bagikan 216 Tweet 135
  • Politisi Golkar Ingatkan Gubernur Meki Nawipa Bantu Selesaikan Konflik di Papua Tengah

    534 shares
    Bagikan 214 Tweet 134
Next Post
Korpasgat dan Warga Bersinergi Sambut HUT ke-29 Kabupaten Puncak Jaya

Korpasgat dan Warga Bersinergi Sambut HUT ke-29 Kabupaten Puncak Jaya

Pemprov Papua Tengah Gelar FGD Gempa 6,6 Maginitudo yang Menguncang Nabire, Berikut Daftar Kerusakannya

Pemprov Papua Tengah Gelar FGD Gempa 6,6 Maginitudo yang Menguncang Nabire, Berikut Daftar Kerusakannya

Aktivitas Penambang Rakyat di Papua Tengah Perlu Didukung Regulasi, John NR Gobai Usulkan Enam Langkah Teknis

Marak Pertambangan Rakyat Tanpa Izin,  Anggota DPR Papua Tengah Gelar Diskusi Publik, Hasilkan Lima Rekomendasi

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id