TIMIKA, Koranpapua.id– Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua Tengah menjadi salah satu peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) MUI Provinsi se-Indonesia, Sabtu 26 Juli 2025.
Rakornas yang digelar dalam rangka Milad ke-50 MUI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, dihadiri langsung oleh Giyaji Muhammad Rafiq, Ketua Umum (Ketum) MUI Provinsi Papua Tengah.
Dalam keterangannya yang diterima koranpapua.id, Senin 28 Juli 2025, Giyaji yang hadir bersama Tabroni M Cahaya, Ketua Komisi Ekonomi, mengatakan, Rakornas ini menjadi langkah awal membangun jejaring.
Serta memperkuat pemahaman kelembagaan, dan menggali inspirasi dari daerah lain.
“Alhamdulillah, kami merasa sangat diuntungkan bisa hadir dalam forum ini. Banyak hal penting yang kami pelajari untuk kemudian kami bawa pulang dan implementasikan di Papua Tengah,” ujar Giyaji.
Sebagai wilayah baru, MUI Papua Tengah menghadapi tantangan struktur yang belum solid.
Dari delapan kabupaten, baru tiga yang memiliki kepengurusan MUI, itu pun beberapa perlu konsolidasi ulang.
Karena itu, Rakornas menjadi ruang belajar strategis untuk memperkuat tata kelola internal, memahami fungsi komisi-komisi, hingga strategi membangun komunikasi dengan umat dan pemerintah daerah.
Salah satu hal yang menjadi perhatian mereka adalah perlunya Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (KPRK) tetap dijadikan komisi wajib di struktur MUI.
“Komisi ini sangat vital. Apalagi di daerah baru seperti kami, pendekatan keumatan tidak bisa lepas dari isu-isu perempuan dan anak,” terangnya.
“Kalau tidak diwajibkan, khawatir diabaikan. Kami akan ikut memperjuangkan hal ini di Munas,” tambahnya.
Tak hanya itu, pentingnya Komisi Infokom juga ditegaskan meski secara nasional tidak diwajibkan.
Sementara Tabroni menjelaskan bahwa MUI Papua Tengah telah membentuk Komisi Infokom karena sadar akan krusialnya peran informasi dan media di era digital. (Redaksi)