TIMIKA, Koranpapua.id– Sebagian besar warga Sinak, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, terpaksa harus mengungsi ke beberapa daerah yang dinilai aman.
Mereka harus meninggalkan kampung kelahiran dalam waktu yang tidak pasti kapan kembali, karena merasa hidup tidak aman akibat ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Mayjen TNI Rudi Puruwito, Pangdam XVII Cenderawasih mengatakan, pengungsian yang dilakukan warga Sinak, bukan karena aparat keamanan, khususnya TNI tetapi disebabkan takut ancaman KKB.
“Kehadiran TNI di Sinak itu untuk mengamankan masyarakat dari gangguan keamanan yang dilakukan KKB,” tegas Pangdam XVII Cenderawasih dalam keterangannya di Jayapura, Selasa 22 Juli 2025.
Berdasarkan laporan yang diterima, Pangdam menjelaskan KKB sering kali melakukan intimidasi dan ancaman kepada masyarakat, sehingga mereka memilih untuk mengungsi.
Pangdam juga memberikan klarifikasi terkait narasi yang beredar di media sosial terkait prajurit membakar rumah warga dan rumah Bupati Puncak.
“Itu narasi tidak benar karena kenyataannya yang membakar adalah anggota KKB,” tegas Pangdam.
Terkait itu, Pangdam berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan berbagai isu yang beredar. Karena kehadiran TNI adalah untuk membantu Polri menjaga keamanan serta melindungi seluruh warga.
“Tugas TNI melindungi masyarakat sehingga saat KKB melakukan gangguan keamanan ke warga maka TNI akan melakukan tindakan yang terukur,” pungkasnya. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru