TIMIKA, Koranpapua.id– Natalius Pigai, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia mengambil disela-sela waktu padatnya acara Pentahbisan Uskup Keuskupan Timika.
Pada Selasa 13 Mei 2025 sehari sebelum puncak pelaksanaan tabisan Uskup Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, hari ini Rabu 14 Mei 2025, Natalius menyempatkan waktu duduk bersama dengan Gubernur Meki Nawipa dan para bupati se- Provinsi Papua Tengah.
Pertemuan tertutup yang berlangsung di salah satu hotel di Timika itu, fokus pada pembahasan isu-isu krusial terkait perkembangan pembangunan di wilayah Papua Tengah.
Setelah pertemuan, Menteri Natalius menyampaikan kepada awak media mengenai hasil diskusi yang telah dilakukan.
Dikatakan bahwa dalam pertemuan itu, Gubernur Meki Fritz Nawipa menyampaikan sejumlah aspirasi penting terkait dengan pembangunan Papua Tengah.
Diantaranya, evaluasi pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus), percepatan pembangunan infrastruktur, serta pemenuhan sarana dan prasarana yang menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.
Mendengar masukan Gubernur Meki Nawipa, maka Natalius menekankan urgensi penanganan isu-isu krusial di Papua Tengah.
Diantaranya penanganan pengungsi di Kabupaten Intan Jaya dan Puncak, serta percepatan pembangunan sekolah rakyat.
“Saya mendorong percepatan pembangunan sekolah rakyat yang akan memberikan akses pendidikan yang signifikan bagi masyarakat miskin,” ujarnya.
Pembangunan kantor dan rumah jabatan gubernur juga menjadi fokus utama, tidak hanya untuk Papua Tengah, tetapi juga untuk provinsi baru lainnya seperti Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Konektivitas antarwilayah menjadi perhatian serius, mengingat beberapa provinsi baru di Papua masih menghadapi tantangan dalam penyediaan fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik provinsi.
“rumah sakit pemerintah yang ada sekarang itu milik kabupaten, jadi perlu dibangun rumah sakit pemerintah punya provinsi,” jelasnya.
Gubernur Nawipa kata Natalius dalam pertemuan itu juga menekankan pentingnya implementasi percepatan pembangunan Otsus secara nyata dan efektif.
“Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk memajukan seluruh wilayah Papua, mengatasi hambatan yang selama ini menjadi kendala pembangunan,” tutup Menteri Natalius. (Redaksi)