TIMIKA, Koranpapua.id- Pernyataan Meki Nawipa, Gubernur Papua Tengah yang meminta agar kegiatan bakar batu dihentikan, mendapatkan kecaman dari berbagai pihak.
Sebagian besar tokoh masyarakat adat Papua menilai, pernyataan Gubernur Meki terkesan tidak menghargai tradisi turun temurun yang sudah diwariskan oleh para leluhur sejak dulu.
Seperti diketahui pernyataan Gubernur Meki Nawipa yang meminta tradisi bakar batu dihentikan itu, disampaikan ketika menghadiri acara syukuran Bupati dan Wakil Bupati Mimika yang berlangsung di Timika, Rabu 27 Maret 2025.
Di depan ribuan masyarakat yang hadir dalam acara syukuran itu Gubernur Meki menyampaikan bahwa budaya bakar batu dihentikan, karena menghabiskan uang yang cukup besar.
“Uang bisa kita pakai untuk sekolah, kesehatan, bangun rumah. Uang habis hanya satu hari hanya untuk bakar batu. Kita stop bakar batu, tapi bagaimana kita gotong rotong supaya pendidikan gratis, pelayanan kesehatan bisa berjalan maksimal,” demikian pernyataan Gubernur Meki saat itu.
Terkait dengan pernyataan ni, Emanuel Kemong, Wakil Bupati Mimika dalam suatu kesempatan di Timika mengatakan, yang dimaksud Gubernur Meki adalah dana yang dipakai dalam kegiatan budaya bakar batu tersebut.
“Pak gubernur itu bicara dari sisi dana. Dana pemerintah itu yang tidak boleh dipakai untuk bakar batu. Yang lain silahkan saja, kalau mau sumbang-sumbang untuk bakar batu, silahkan saja,” ujar Wabup Emanuel.
Dikatakan, uang milik pemerintah sebaiknya digunakan untuk kepentingan masyarakat dan tidak untuk berfoya-foya.
Gubernur Meki tidak melarang untuk melaksanakan budaya bakar batu yang sudah ada sejak dulu, namun untuk anggaran bakar batu tidak menggunakan uang pemerintah.
“Adat itu lanjut Gubernur tidak larang (bakar batu), tapi jangan pakai dana pemerintah, uang itu untuk kepentingan rakyat yang bermanfaat untuk rakyat,” tandas Wabup Emanuel.
Sekedar untuk diketahui bahwa, tradisi bakar batu merupakan salah satu tradisi penting di Papua yang berupa ritual memasak bersama-sama warga satu kampung yang bertujuan untuk mengucap syukur.
Melalui tradisi bakar batu juga sebagai momen bersilaturahmi, mengumpulkan sanak saudara dan keluarga menyambut kebahagian dalam kebersamaan dan solidaritas. (Redaksi)