TIMIKA, Koranpapua.id- Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah launching Gerakan Tanam (Gertam) Cabai, Rabu 11 Desember 2024.
Untuk Kabupaten Mimika, program yang berlangsung serentak di seluruh Indonesia ini, memanfaatkan lahan pertanian Kelompok Tani Karya Kreatif yang berlokasi di Kampung Mulia Kencana SP7, Distrik Iwaka.
Peluncuran Gertam Cabai mendukung program mengendalikan inflasi pangan dan peningkatan produksi cabai, diawali dengan membagikan bibit cabai kepada Alice Irena Wanma, Kepala Distanbun dan Yohana Paliling, Kepala Bappeda.
Pejabat lainnya yang juga menerima bibit cabai yakni, Sabelina Fitriani, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Frans Kambu, Plt. Asisten II Setda Mimika termasuk perwakilan TNI-Polri, Kepala Distrik Iwaka dan para petani.
Selanjutnya secara bersama-sama dengan Petrus Yumte, Pj. Sekda Mimika melakukan penanaman di bedeng yang sudah disiapkan.
Usai menanam bibit cabai, Petrus Yumte menyerahkan peralatan tani, bibit pohon durian, STNK motor roda tiga kepada John Murib mewakili Kelompok Tani Karya Kreatif SP7.
Pada kesempatan itu, Petrus berpesan kepada John Murib agar bantuan fasilitas tani dapat digunakan secara baik, dengan tetap memperhatikan pemeliharaannya.
Bantuan ini menjadi bentuk nyata perhatian pemerintah dalam mendukung petani untuk terus meningkatkan produksi pangan dalam memenuhi kebutuhan keluarga maupun masyarakat Mimika.
“Selama manusia masih hidup membutuhkan pangan untuk makan, air untuk minum dan menghirup udara,” ujar Petrus dalam sambutannya.
Untuk menghasilkan pangan berupa sayur-sayuran, lombok, pisang, petatas, tomat membutuhkan petani bukan pemerintah.
Tugas pemerintah hanya sebagai pembuat regulasi dan menyiapkan anggaran untuk membantu petani.
Dikatakan, Mimika saat ini terjadinya inflasi cabai yang disebabkan kebutuhan lebih banyak daripada persediaan, ditambah dengan curah hujan yang tinggi sehingga banyak tanaman cabai yang mati.
“Saat ini pemerintah tengah berhadapan dengan upaya untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat. Kehadiran petani dan peternak sesuatu yang sangat penting, karena tanpa petani dan peternak pemerintah tidak ada,” pungkas Petrus.
Dikatakan, kehadiran pemerintah hanya sebagai fasilitator bukan pelaku pertanian. Karenanya dalam dunia pertanian, petanilah ahlinya untuk mengelola lahan serta memutuskan jenis tanaman yang cocok ditanam.
Lewat launching Gertam ini, Petrus berharap kedepan petani mampu menghasilkan cabai yang banyak.
Dengan tujuan selain menekan harga jual yang mahal di pasaran, juga dapat disuplai ke kabupaten-kabupaten tetangga di Papua Tengah.
Sementara Alice Irene Wanma, Kepala Distanbun Mimika mengungkapkan, cabai merupakan komoditas penyumbang inflasi di Kabupaten Mimika.
Kondisi ini disebabkan musim hujan yang terus menerus seperti yang terjadi beberapa bulan terakhir ini.
Dampaknya tanaman cabai banyak yang terendam air, terkena hama dan penyakit yang mengakibatkan pada menurunnya produksi hingga gagal panen.
Persoalan lain yang dihadapi petani, selain tingginya biaya produksi yang harus dikeluarkan, persoalan harga pupuk, pestisida dan sarana produksi lainnya tidak stabil.
Ia mengungkapkan launching Gertam Cabai ini merupakan simbolis dimulainya gerakan penanaman cabai di wilayah-wilayah pengembangan yang ada di beberapa distrik dalam kota dan distrik pesisir.
Program ini dalam mendukung kebijakan pemerintah akan ketersediaan pangan hortikultura, buah-buahan dan sayuran, terutama komoditas cabai dengan tujuan dapat menekan laju inflasi.
Ia menyebutkan sejak Oktober 2024 terdapat 168 hektar luas tanam yang saat ini sudah mulai panen.
Namun beberapa wilayah sentra cabai terendam air menyebabkan terjadi penurunan luas panen. Serta akibat curah hujan yang tinggi mengakibatkan produksi menurun 750 ton dengan luas panen sekitar 120 hektar.
“Namun kami optimis pada bulan Desember sampal Januari 2025 panen akan meningkat lagi karena beberapa wilayah sudah mulai panen serentak,” ujarnya.
Dijelaskan, dalam program Gertam Cabai ini akan ditanam sebanyak 10.000 pohon dan diharapkan ke depan luasan tanam semakin meningkat.
“Kami juga mulai melakukan pengembangan lahan cabai di Distrik Mimika Timur Jauh di Kampung Omawita dan Fanamo. Dan akan berlanjut ke distrik dan kampung lainnya di pesisir,” bebernya.
Ia menambahkan program Gertam Cabai ini akan dilanjutkan pada tahun 2025 dengan melibatkan ASN, sekolah-sekolah serta kelompok tani di beberapa kampung.
Dengan harapkan akan dapat meningkatkan ketersediaaan cabai lokal sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat di Timika tanpa harus mengimpor dari luar.
Diakhir sambutan, Alice menyampaikan pada kesempatan ini juga diserahkan bantuan sarana pertanian berupa, satu unit motor roda tiga, pupuk NPK, Pupuk Kompos Padat, Pupuk Cair Organik (HGO), bibit sayuran dan beberapa alat pertanian lainnya.
Ia berharap bantuan sarana produksi ini dapat membantu meringankan biaya produksi para petani, sehingga mampu meningkatkan penanaman cabai dan tanaman lainnya di lahan masing-masing.
“Komoditas cabai ini bisa meningkatan pendapatan petani. Dengan demikian kehidupan petani menjadi lebih sejahtera”. (Redaksi)