TIMIKA, Koranpapua.id– Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika melakukan rapat membahas sejumlah hal penting sebagai langkah antisipasi terjadinya laju inflansi menjelang Hari Raya Paskah dan Idul Fitri 1445 Hijriah Tahun 2024.
Rapat yang berlangsung di Lantai 3 Kantor Pusat Pemerintahan, Senin 25 Maret 2024 dipimpin Pj. Sekda Mimika, Dr. Ida Wahyuni dan dihadiri pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang masuk dalam rumpun ekonomi.
Diantaranya Yulius Koga, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Sabelina Fitriani, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Hendrikus Hayon, Kabid Perdagangan Disperindag, perwakikan Bulog dan perwakilan Pelabuhan Pomako.
Dalam rapat ini pihak Bulog, Disperindag dan Dinas Ketahanan Pangan memastikan harga kebutuhan pokok di pasaran sampai saat ini masih stabil.
Ida Wahyuni dalam kesempatan itu mengatakan, rapat tersebut merupakan tindaklanjut dari zoom bersama pimpinan OPD rumpun ekonomi yang berkaitan dengan ketersediaan ketahanan pangan menjelang hari raya beberapa waktu lalu.
Ia berharap meski Mimika sebagai kabupaten penyangga ekonomi bagi kabupaten tetangga di wilayah pegunungan, namun jangan jadikan moment hari raya untuk menaikkan harga kebutuhan masyarakat.
Para distributor yang berada di Mimika harus tetap mengutamakan kebutuhan pasar di Mimika, sehingga tidak terjadi kekosongan pangan.
“Semua OPD teknis terkait harus memastikan ketersediaan pangan menjelang dan sesudah hari raya tetap terpenuhi agar mampu menekan inflasi,” harap Ida Wahyuni.
Ida Wahyuni juga mengingatkan agar pedagang tidak lagi mendatangkan buah nenas dari luar Timika, dengan alasan harganya lebih murah.
Hal itu dapat mengurangi pendapatan petani Mimika, khususnya mama Papua yang selama ini sudah mampu menghasilkan buah nenas dengan kualitas yang bagus.
Setiap Bulan Delapan Unit Kapal Kontainer Sandar di Pomako
Aktivitas bongkar muat kapal pengangkut kontainer dari sejumlah kota di Jawa dengan tujuan Timika sampai saat ini masih lancar.
Karenanya tidak bisa menjadikan alasan kenaikan harga barang di Timika dipicu oleh keterlambatan pasokan barang dari luar.
Dalam rapat bersama Pj. Sekda dan pimpinan OPD rumpun ekonomi, perwakilan Pelabuhan Pomako menyampaikan dalam sebulan sebanyak delapan unit kapal barang menurunkan kontainer di pelabuhan.
Kapasitas muat setiap kapal berkisar antara 300-500 kontainer dengan beragam jenis barang. Itu belum termasuk dengan cargo yang diangkat melalui kapal penumpang yang juga sandar di Pelabuhan Pomako.
Namun yang menjadi kendala di pelabuhan adalah panjang dermaga hanya sepuluh meter, sehingga aktivitas bongkar muat harus berhenti sementara jika ada kapal penumpang yang masuk.
“Pada perinsipnya keselamatan jiwa penumpang lebih diutamakan, sebab penumpang adalah raja yang harus mendapat pelayanan yang baik,”ujarnya.
Ia juga menjelaskan untuk sementara kapal penumpang yang melayani Timika hanya KM Tatamailau dan KM Sirimau. Sedangkan KM Lauzer sementara menjalani perawatan tahunan.
Selain itu untuk ke kabupaten tetangga di wilayah Papua dengan rute pelayaran Sorong, Agats dan Merauke, Fakfak dilayani empat kapal perintis Sabuk Nusantara.
Pelayaran KM Tatamailau meskipun kapal penumpang namun bisa membantu membawa bahan komodoti bawang dari Bitung. Itupun tergantung dari penumpang yang mau dibawa karena jumlahnya terbatas.
Sementara kapal gudang yang mengangkut telur dari Surabaya sudah tidak lagi sandar di Pelabuhan Pomako. Itu dikarenakan sejak beberapa tahun lalu peternak Mimika sudah menyatakan kesanggupan suplai telur lokal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sedangkan untuk beras dan bawang yang diangkut dari Surabaya hanya transit di Timika. Setelah dibongkar, selanjutnya menggunakan kapal-kapal kecil dikirim ke Kabupaten Yahukimo dan Agats.
Dikatakan pelayanan di Pelabuhan Pomako sesungguhnya bisa 24 jam, namun karena jarak tempuh yang jauh sehingga jam operasionalnya hanya delapan jam.
Ia juga melaporkan pada 21 Maret 2024 lalu sempat terjadi mogok buruh yang menuntut pembayaran upah. Namun persoalan ini sudah diselesaikan.
Ia juga memastikan untuk 14 hari kedepan pelayanan kapal SPIL aman. Begitupun komoditi dari Bitung dengan KM Tatamailau sudah masuk tanggal 24 Maret. Kapal ini akan kembali sandar di Pomako tanggal 28 Maret dan 15 April 2024.
Disperindag Pastikan Ketersediaan Sembako Aman Sampai Selesai Idul Fitri
Sementara itu Hendrikus Hayon, Kabid Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Pergangan (Disperindag) Mimika memastikan ketersediaan Sembako aman untuk 14 hari kedepan atau setelah perayaan Idul Fitri.
Untuk memastikan ketersediaan Sembako setiap bulan timnya terus melakukan monitoring gudang di semua distributor yang ada di Timika.
Meski demikian, Hendrik melaporkan jika harga beras di pasaran mengalami kenaikan. Begitupun harga cabai yang mengalami kenaikan yang cukup seginifikan.
Tidak itu saja, harga daging ayam beku juga meningkat dari Rp33.000 menjadi Rp37.000 per kilo. Mengantisipasi terjadinya inflasi, Hendrik menyampaikan salah satu cara yang sudah dilakukan adalah mengadakan pasar murah.
“Tanggal 5 April akan diadakan pasar murah. Mudahan dapat membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan dengan harga terjangkau,”ujar Hendrik.
Bulog Jamin Ketersediaan Beras dan Minyak Goreng
Sementara itu perwakilan Bulog dalam pertemuan bersama Pj. Sekda dan pimpinan OPD juga memastikan bahwa ketersediaan beras dan minyak goreng cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Paskah dan Idul Fitri.
Bulog selalu mendukung kegiatan operasi pasar yang dilakukan pemerintah daerah. Termasuk terus memantau kenaikan harga pasaran. “Sampai hari ini kenaikan harga masih stabil, meskipun dibandingkan di daerah lain sudah turun,” paparnya.
Ia berharap panen beras dari Merauke bisa surplus, sehingga dapat mengendalikan harga di pasaran. “Pada prinsipnya, Bulog tetap stabilkan harga beras dan turut terlibat dalam operasi pasar bersama OPD,” pungkasnya.
Bulog juga selama ini ikut bersama OPD terkait menyalurkan kebutuhan pangan kepada masyarakat. Melalui langkah ini dapat menunda niat masyarakat untuk membeli, karena sudah ada persediaan pangan. (Redaksi)