TIMIKA, Koranpapua.id- Berbagai kecurangan yang terjadi sejak hari pencoblosan tanggal 14 Februari hingga penetapan rekapitulasi perolehan suara hasil Pemilu 2024 di Kabupaten, hingga kini masih menjadi perbincangan hangat.
Kecurangan yang mengakibatkan banyak suara Calon Legislatif (Caleg) hilang, hingga tidak dilaksanakan pleno di beberapa Panitia Pemilihan Distrik (PPD), masih menjadi polemik dan belum mendapatkan jawaban pasti.
Caleg dan Partai Politik (Parpol) yang merasa dicurangi sangat berharap KPU sebagai palang pintu, bisa memberikan jawaban yang memuaskan pada saat pleno terbuka tingkat Kabupaten Mimika, juga sirna.
Semua keberatan dan usulan terkait kecurangan Pemilu yang disampaikan saksi Parpol dalam pleno terbuka, hanya dijawab Ketua KPU Mimika, Dete Abugau dan empat komisioner lainnya dengan menyarankan untuk mengisi form keberatan.
Siapa yang harus bertanggungjawab terhadap semua kekisruan Pemilu ini ? Karena yang jelasnya pada Pemilu tahun ini banyak pihak yang dirugikan untuk menguntungkan segelitir orang.
Berikut pernyataan Ketua KPU Mimika, Dete Abugau melalui live streaming yang disiarkan pada rapat pleno penetapan perolehan suara di tingkat Provinsi Papua Tengah, Kamis 14 Maret 2024.
Menurut Dete, Panitia Pemilihan Distrik (PPD) di 18 distrik dalam wilayah Kabupaten Mimika merupakan hasil prodak (baca: bentukan) KPU lama.
Ia mengakui bahwa keberatan yang disampaikan Caleg maupun Parpol terkait kecurangan Pemilu di Mimika adalah fakta.
“Kondisi yang terjadi di Timika memang benar, yang diceritakan oleh bapa ibu adalah fakta,” jelas Dete.
Dikatakan, kecurangan Pilkada yang terjadi di enam Daerah Pemilihan (Dapil) di Kabupaten Mimika disinyalir adanya ‘permainan’ antara KPU lama dan PPD.
Tudingan itu menurut Dete bisa dilihat dari tidak hadirnya beberapa PPD dalam rapat pleno perhitungan suara tingkat kabupaten.
“Kami berusaha untuk panggil, telepon. Sampai saya minta Kapolres untuk jemput paksa untuk pleno, tapi mereka lari,”paparnya.
Diakhir pernyataannya Dete menyampaikan bahwa dirinya tetap optimis bahwa barang siapa yang bekerja jujur dan benar di tanah ini, dia akan diberkati dan melihat tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain.
Sampai berita ini diturunkan, lima mantan komisioner KPU Mimika belum berhasil dikonfirmasi. (Redaksi)