TIMIKA, Koranpapua.id- Bertepatan dengan HUT Kabupaten Mimika pada Oktober 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika mengagendakan menggelar Pesta Adat Nusantara yang melibatkan semua paguyuban.
Melalui pesta adat semua paguyupan menampilkan budaya masing-masing daerah. Khusus untuk masyarakat Kamoro dapat menampilkan Pesta Adat Kakuru.
Diharapkan melalui kegiatan ini dapat merangkul semua paguyupan yang ada di Kabupaten Mimika.
Demikian disampaikan Pj Sekda Mimika, Dr. Petrus Yumte pada acara peringatan HUT ke 47 Mapurujaya, Sabtu 19 Agustus 2023.
“ Pesta Adat Nusantara dan Kakuru diselenggarakan bertepatan dengan peringatan HUT Kabupaten Mimika pada Oktober mendatang,” ujar Yumte.
Mendukung program ini, Yumte berpesan kepada Bakri Athoriq, Kepala Distrik Mimika Timur untuk berkoordinasi secara baik dengan Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga dan Kebudayaan Mimika.
“Lokasi pelaksanaan berlangsung pesta adat bisa di Distrik Mimika Timur atau di lokasi mana. Tolong Kadistrik koordinasinya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga,” pesan Yumte.
Mimika saat ini sudah menjadi rumah peradaban bersama. Tetapi sebelum menjadi rumah bersama, orang Amungme, Kamoro dan Papua lainnya harus menjadi kekuatan di dalamnya.
Karenanya perlu sekali melestarikan budaya sebagai jati diri. Adat dan budaya yang menjadi tradisi selama ini perlu dijaga dan dilestarikan, sehingga tidak punah oleh kemajuan globalisasi.
Generasi muda harus melestarikan budaya dengan baik, sehingga masuknya budaya moderen tida ikut berpengaruh menghilangkan nilai-nilai budaya yang diwariskan para leluhur.
Pelaksanaan pesta adat nusantara perlu dipersiapkan secara baik agar tema kegiatannya lebih banyak menggali budaya dan tradisi yang selama ini belum ditampilkan.
Yumte mengingatkan kepada anak muda yang menggunakan Android, agar dapat dimanfaatkan secara benar untuk mempromosikan budaya lokal ke dunia luar.
“Pariwisata harus dijual supaya laku. Kalau laku pasti banyak orang datang, melihat, menyapa ikut meningkatkan ekonomi masyarakat. Banyak orang kenal siapa kita. Orang kenal kita melalui budaya kita,” paparnya.
Yumte berharap orang Kamoro, Amungme dan Papua lainnya harus hadir bersama budaya nusantara lainnya, supaya bisa membangun kemitraan dengan orang lain.
“Keberadaan kita tidak bisa membangun tembok memisahkan diri dengan orang lain. Kita harus membaur diri dengan tetap menjaga budaya, tradisi kita agar tidak hilang,” tandas Yumte (redaksi)